Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan, INFLASI adalah fenomena beredarnya uang di masyarakat. Karena uang yang beredar terlalu banyak, harga barang-barang yang biasa dibeli naik. Secara sederhana, inflasi adalah menurunnya nilai mata uang.Â
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi memiliki definisi kemerosotan nilai uang kertas karena banyaknya dan cepatnya uang beredar. Inflasi menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.Â
Beberapa hal peyebab inflasi.Â
1. Depresiasi Nilai TukarÂ
Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, harga impor akan naik, sehingga meningkatkan biaya produksi dan akhirnya mendorong inflasi.
2. Dampak Inflasi luar negeri
Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global dapat berdampak pada harga-harga impor, yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam negeri.
3. Peningkatan harga komoditas yang diatur Pemerintah
Jika Pemerintah mengatur harga komoditas yang penting, kenaikan harga tersebut dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi secara umum.
4. Ketersediaan suplai negatif (Negative Supply Stocks)
Bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa dapat mengurangi penawaran, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga
5. Tekanan dari Sisi Permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi terjadi ketika terjadi tekanan dari sisi permintaan atau meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga.