Kenakalan remaja merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan. Perilaku seperti bolos sekolah, pergaulan bebas, hingga penggunaan obat terlarang menjadi ancaman serius bagi perkembangan generasi muda. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi prestasi akademik, tetapi juga membahayakan masa depan siswa dan lingkungan sosial mereka.
Dalam konteks ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) memegang peranan strategis sebagai pendamping sekaligus pembimbing bagi siswa. Guru BK tidak hanya bertugas memberikan layanan konseling, tetapi juga membantu siswa memahami dan mengelola emosi, memperbaiki perilaku, serta mendorong pengembangan karakter positif. Melalui pendekatan yang personal dan berbasis empati, guru BK menjadi garda terdepan dalam mencegah dan mengatasi kenakalan remaja.Pendekatan yang tepat dari guru BK mampu membantu siswa menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif untuk pertumbuhan moral, sosial, dan intelektual. Oleh karena itu, peran guru BK sangat vital dalam memastikan remaja tidak hanya berhasil secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
1. Peran guru bk dalam mengatasi kenakalan siswa
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan penyimpangan dan ketidakwajaran. Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan atau bentuk gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya para remaja mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja disebabkan oleh adanya perubahan pada pribadi remaja, hal tersebut menunjukkan adanya usaha remaja untuk meningkatkan kualitas kepribadiannya. Remaja yang melakukan perbuatan nakal memerlukan perhatian bukan cacian ditimpakan pada mereka. Guru BK mempunyai peran yang sangat penting untuk menangani masalah kenakalan remaja yang terjadi di sekolah.
 Menurut Wahidin dari beberapa bentuk kenakalan remaja dapat di golongkan dalam 4 jenis, yaitu : Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang .
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi kenakalan remaja sebagai berikut:
 * Tindakan Preventif
 Tindakan preventif ini merupakan suatu tindakan yang akan dapat mencegah timbulnya kenakalan remaja. Adapun dalam usaha pencegahan secara umum ini dibagi menjadi tiga antara lain: (1) Usaha mengenal dan mengetahui secara ciri umum dan khas remaja,Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami remaja karena setiap remaja tidak selalu sempurna dan salah satu penyebab kenakalannya adalah kekurangan atau kelemahan yang tidak diterima oleh remaja tersebut sebagai individu. Dalam tindakan ini berusaha untuk mengetahui kesulitan serta kelemahan yang menimbulkan kenakalan yang dilakukan remaja tersebut, dan (3) Usaha pembinaan remaja, usaha pembinaan remaja ini bertujuan untuk memperkuat sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Upaya Preventif yang dapat dilakukan melalui program BK di sekolah, diantaranya adalah: Pemberian Informasi, Bimbingan Kelompok dan layanan mediasi.
* Tindakan Represif
Dalam beberapa hal guru juga berhak untuk bertindak atau melimpahan ke pihak guru pembimbing. Pada umunya tindakan represif diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar yang melakukan kenakalan remaja. Upaya Represif yang dapat dilakukan melalui program BK di sekolah, diantaranya adalah Home Visit dan Konseling Individual Dan Kelompok.
* Tindakan kuratifÂ