Kandang Banteng, begitu dalam politik Indonesia menyebut daerah Jawa Tengah, basis pendukung militan PDIP. Jelas di sana bermukim banyak pendukung pasangan petahana. Tapi buat pejuang seperti Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno itu bukan soal. Kandang Banteng bukanlah tempat yang angker, dan juga bukan tempat yang sepenuhnya merah, selalu ada potensi merebut suara dan memudarkan merah di Jawa Tengah. Mengambil hati rakyat dengan akal sehat.
Prabowo dalam dua hari belakangan mengunjungi empat kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, Blora, dan Grobogan. Saat kunjungan ke Jawa Tengah, Prabowo didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo. Tujuannya dua hal, merebut suara rakyat dari kandang banteng dan mendengarkan keluh kesah masyarakat Jawa Tengah mengenai kondisi Indonesia.
Di sela-sela lawatan di Jawa Tengah, Prabowo Subianto juga menyempatkan menyampaikan sebuah pidato kebangsaan untuk menggugah rasa nasionalisme masyarakat Jateng. Ada sejumlah catatan yang disampaikan Prabowo dalam perjalanannya bergerilya di kandang banteng. Prabowo banyak memberikan catatan terkait penegakan hukum di  negeri ini, kedaulatan pangan, dan ekonomi yang menjadi cita-cita bangsa. Prabowo juga menyampaikan masih tumpulnya pemberantasan korupsi. Juga para elite pejabat yang masih saja menjadi benalu bagi bangsa dan negara.
Prabowo juga menyoroti angka kemiskinan yang secara struktural masih menancap di negeri yang gemah ripah loh jinawi ini. Menurut Prabowo, para elite masih saja belum memiliki kesadaran dan terus saja menjadi pencuri uang negara dengan perilaku koruptif mereka.
Prabowo juga menyampaikan masih banyak ditemukan kebocoran-kebocoran anggaran pemerintahan kepada masyarakat. Menurutnya, hal itu terjadi karena kesalahan dalam pengelolaan anggaran. Padahal jika anggaran dapat dikelola secara baik, anggaran tersebut dapat digunakan untuk menaikkan tingkat kesejahteraan para aparatur sipil negara. Dengan meningkatnya kesejahteraan, maka etos kerja para aparatur sipil negara akan meningkat dalam melayani masyarakat dan bangsa ini, sehingga bangsa ini dapat menjadi bangsa yang maju.
Pada sisi lain, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi optimis gerilya yang dilakukan di Jawa Tengah mampu meningkatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi. Menurutnya, Kandang Banteng hanyalah mitos, dan itu hanya bersemayam pada pemilih lama yang masih merasa punya keterikatan secara ideologis dan emosional dengan partai PDIP, juga figur Bung Karno. Tapi di Jawa Tengah pun sekarang banyak bersemi tokoh-tokoh muda yang dapat berpikir lebih jernih dan rasional, memilih dengan akan sehat, bukan karena keterikatan emosional.
Bukan tidak mungkin mitos Kandang Banteng di Jawa Tengah akan terpatahkan. Gelombang dukungan rakyat Jawa Tengah kepada Prabowo-Sandi tidak sedikit dan akan terus berkembang. Di 17 April nanti pasti akan terjadi sejarah baru di Jawa Tengah. Sejarah merah yang memudar di kandang banteng.
Sumber: