Menurut Pedoman Skoring NUDC (National University Debating Championship) yang telah didasarkan pada Pedoman Debat WUDC (World Universities Debating Championship) 2018, Dosen Fakultas Ekonomi UI Anna Amalyah Agus menilai paslon 02, Prabowo-Sandiaga Uno, telah tampil lebih unggul dalam sesi pertama Debat Pilpres 2019.
Dari 6 segmen yang tersedia Prabowo-Sandi mendapatkan skor yang lebih tinggi ketimbang pasangan Jokowi-Maruf. Prabowo-Sandi mendapat skor 79-85, pada sisi lain petahana Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh skor sekitar 73-78.
Menurut Anna pasangan Prabowo-Sandi unggul karena dinilai lebih mampu menjawab pertanyaan yang ada, juga Sandiaga Uno yang tampil sangat baik pada malam itu dalam menjawab setiap pertanyaan dalam debat, terutama dalam kasus disabilitas. Prabowo-Sandi juga terlihat sangat baik dalam berkolaborasi dalam berbagi kesempatan untuk menjawab pertanyan dari moderator. Pembawaan sikap mereka berdua pun lebih tenang ketimbang pasangan Jokowi-Maruf.
Jokowi-Maruf sebenarnya bukan tidak tampil bagus pada saat itu, hanya saja Jokowi terlihat begitu dominan pada waktu itu, padahal dalam debat berpasangan kolaborasi adalah sangat penting, sebab hal itu menunjukan penguasaan materi secara baik. Pihak petahana sebaiknya mengasah kembali kolaborasi dan pembagian tugas dalam menjawab pertanyaan pada sesi debat kedepannya. Maruf Amin juga tidak perlu ragu-ragu untuk mengisi waktu yang tersisa dalam perdebatan untuk memberikan gagasan tambahan. Sebab ketepatan waktu adalah faktor yang penting juga dalam perdebatan.
Perkara debat Pilpres masih menjadi bahan pikiran dan buah bikir oleh netizen Indonesia. Perkaranya KPU dianggap gagal menyajikan Debat Pilpres yang bernas, juga kedua pasangan calon yang kurang greget dalam menyampaikan visi misinya dalam perdebatan. Jalannya perdebatan begitu terasa kaku, dan segmen perdebatan juga menambah kesan debat yang tidak luwes terbatasi oleh waktu yang sempet juga tema yang terpotong-potong. Kondisi tersebut menyebabkan banyak penonton merasa tidak mendapat gambaran utuh dari perdebatan.
Semoga dalam sesi kedua KPU dapat mengubah format debatnya agar kesan kaku dan tegang hilang dari panggung Debat Pilpres 2019, juga agar suasana debat dapat lebih mengalir, sehingga ide-ide genuine dapat terucap dari pikiran masing-masing Capres dan Cawapres.
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H