Mohon tunggu...
Disti Annisa
Disti Annisa Mohon Tunggu... -

Pencinta hujan rintik-rintik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Aku Masih Bertahan

12 Februari 2014   22:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu

Serasa kemarin engkau mengelus rambutku

Di tiap helai rambut kau lekatkan doamu

Tentang keteguhan dan keutamaan

Aku tahu di sudut matamu ada genangan

Memikirkan kesanggupanku untuk bertahan

Ibu

Betapa jauh berbeda idealismeku dan hempasan nyata

Di seberang sekat demi sekat tempat kerjaku

Terhidang angka-angka pembangun harta

Yang ditukar dengan kursi kuasa

Dibalut seringai senyum yang meluluhlantakkan pesan-pesanmu

Sejauh ini aku masih bertahan lewat cengkeraman tanganmu

Yang serasa baru kemarin yang membentengi hasratku

Lewat suntikan di saraf helai rambutku

Hanya ini dan ingatan terhadap genangan di sudut matamu

Yang aku andalkan

Karena aku tahu engkau telah melewati rentang waktu panjang

Bersama ayah menembus badai dan gelombang kehidupan

Ibu

Tak perlu menangis meski aku jauh dari jangkauan

Hatiku tetap sanggup menggenggam bulir mutiaramu

Lewat bayangan wajah teduhmu

-------------------------

Seribu sungai, 12/2/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun