Ibu
Serasa kemarin engkau mengelus rambutku
Di tiap helai rambut kau lekatkan doamu
Tentang keteguhan dan keutamaan
Aku tahu di sudut matamu ada genangan
Memikirkan kesanggupanku untuk bertahan
Ibu
Betapa jauh berbeda idealismeku dan hempasan nyata
Di seberang sekat demi sekat tempat kerjaku
Terhidang angka-angka pembangun harta
Yang ditukar dengan kursi kuasa
Dibalut seringai senyum yang meluluhlantakkan pesan-pesanmu
Sejauh ini aku masih bertahan lewat cengkeraman tanganmu
Yang serasa baru kemarin yang membentengi hasratku
Lewat suntikan di saraf helai rambutku
Hanya ini dan ingatan terhadap genangan di sudut matamu
Yang aku andalkan
Karena aku tahu engkau telah melewati rentang waktu panjang
Bersama ayah menembus badai dan gelombang kehidupan
Ibu
Tak perlu menangis meski aku jauh dari jangkauan
Hatiku tetap sanggup menggenggam bulir mutiaramu
Lewat bayangan wajah teduhmu
-------------------------
Seribu sungai, 12/2/2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H