Mohon tunggu...
Dista Kurniawan
Dista Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa asal Sidoarjo yang belajar di Politik Islam UIN Sunan Ampel Surabaya dan bisa dihubungi di twitter : @Idiestagowes ,fb : Dista Kurniawan ,serta email : gowes_dista@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi Janji Anas

11 Januari 2014   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Katakan tidak pada korupsi”, “1Rupiah saja Anas korupsi Hambalang, Gantung Anas di Monas. Itulah kata-kata yang sering didengungkan oleh Anas Urbaningrum untuk menyatakan bahwa dirinya anti korupsi. Akan tetapi, pernyataan Anas tersebut seketika menjadi “Boomerang” bagi dirinya sendiri. Tepat pada (10/01/2014),Jum’at keramat KPK telah memakan korban lagi dengan ditahannya Anas Urbaningrum di tahanan KPK.

Dari kasus Anas ini, nampaknya semakin memperburuk citra politik khususnya para politisi di mata masyarakat menjelang Pemilu 2014. Hal ini dikarenakan, janji-janji yang dilontarkan Anas sama sekali tidak ada yang diimplementasikan. Akan tetapi, separah apapun sebuah peristiwa pasti ada hikmah yang bisa diambil sebagai bahan refleksi. Hikmah inilah yang harus diambil oleh para calon legislatif maupun masyarakat sebagai bahan perenungan menjelang Pemilu 2014.

Sebagai calon anggota dewan, para caleg disarankan untuk melontarkan jani-janji yang sekiranya mampu dilaksanakan dan rasional untuk diimplementasikan. Janganlah, hanya mendendangkan janji-janji manis tetapi tak mampu untuk dilaksanakan. Selain itu, hal yang paling penting apabila ada janji-janji yang tidak bisa ditepati saat terpilih maupun tindakan salah yang mereka lakukan, haruslah bersikap bijak dengan mempertanggungj jawabkannya. Mereka harus sadar, bahwa kepentingan rakyat di atas segalanya. Sebagai bahan refleksi, mari kita melihat yang dilakukan Gubernur Tokyo ,Naoki Inose yang mengundurkan diri dan meminta maaf atas skandal korupsi yang pernah dilakukannya. Pengunduran Naoki tersebut dilakukannya demi rakyatnya serta tidak mau menggangu persiapan Tokyo menjelang Olimpiade 2020.

Di sisi masyarakat, marilah kita belajar lebih cerdas untuk menentukan pilihan pada Pemilu 2014 nanti. Janganlah kita langsung terbuai oleh janji-janji para caleg saat berkampanye. Masih banyak faktor yang harus kita perhatikan, seperti track record caleg tersebut dalam karir atau kehidupannya maupun kapasitas caleg tersebut. Hal ini tidaklah sulit kita dapatkan karena kita didukung oleh media yang kooperatif untuk mendidik masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih, seperti adanya debat calon, dialog interaktif, maupun melalui pernyataan-pernyataan pengamat politik yang bisa kita ambil sebagai bahan referensi dalam memilih.

Akhir kata, marilah kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab untuk memenuhi janji-janji yang terucap dan bertanggung jawab dalam menentukan pilihan serta sikap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun