Mohon tunggu...
Paradissa Mawla Khansa Andhini
Paradissa Mawla Khansa Andhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030080 - Ilmu Komunikasi

Take notes, watch and learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kurangnya Kontrol dalam Bermedia Sosial dapat Mengancam Kesehatan Mental dan Privasi, Lho!

2 Juni 2024   20:27 Diperbarui: 2 Juni 2024   21:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
addictioncenter.com

Kita semua tahu betul bahwa perkembangan zaman digital yang mencakup penggunaan internet, media sosial, dan berbagai teknologi, telah mengubah cara kita berkomunikasi, belajar, hingga bekerja menjadi lebih efisien. Akses informasi yang cepat dan mudah ini memberikan banyak kemudahan dan keuntungan. Namun, di balik kemajuan tersebut terdapat ancaman yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan privasi kita lhoo.

Terdapat beberapa penelitian yang juga menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental yang umum terjadi akibat penggunaan berlebihan media sosial ini di antaranya anxiety dan depresi. Selain itu, media sosial juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental lainnya seperti narsisme, FoMO (Fear of Missing Out), serta gangguan tidur atau insomnia. Tentu hal ini sangat rawan terjadi di kalangan remaja.

Nahh kira-kira kenapa ya kok bisa kurangnya kontrol yang baik dalam penggunaan media sosial dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan keamanan privasi kita, terlebih sebagai remaja? Yuk kita simak bareng-bareng beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut!

Pertama, tentu tidak jarang kita temui ketika kita bermain salah satu platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan lainnya kita melihat banyak orang-orang yang memperlihatkan gaya hidupnya, kesehariannya, hingga sekadar postingan wajah atau selfie mereka. Terkadang, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan atau keinginan untuk selalu tampil sempurna, mengikuti tren, dan mendapatkan validasi dari orang-orang sekitar mereka di media sosial. Tak jarang juga para remaja ini membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang dapat menimbulkan perasaan rendah diri, hingga iri.

Kedua, cyberbullying atau pelecehan online. Sering sekali kita mendengar adanya kasus remaja menjadi korban atau pelaku pelecehan secara online, seperti penghinaan, ancaman, atau penyebaran informasi pribadi di media sosial. Hal ini dapat menyebabkan rasa malu, depresi, trauma, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Ketiga, phone addiction. Banyak remaja menghabiskan waktunya berhadapan dengan layar gadget, baik untuk bermain game, menonton video, bermedia sosial, atau hanya untuk berselancar di internet sehingga menjadikan seseorang kecanduan dalam menggunakan gadget atau internet. Adiksi ini dapat mengganggu keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia maya seseorang, mengurangi waktu tidur, dan interaksi sosial yang nyata.

Setelah kita membahas faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental, era digital juga menimbulkan risiko terhadap privasi kita. Internet memungkinkan kita untuk mengakses dan membagikan informasi dengan mudah, tetapi juga membuat kita rentan terhadap berbagai bentuk pelanggaran privasi, apa aja yaa?

Ketika kita kurang dapat memilah apa saja yang kita post di media sosial, hal ini dapat menjadikan banyak pihak mengakses, mengumpulkan, hingga menganalisis data pribadi kita yang tersimpan di internet, seperti email, pesan, foto, video, lokasi, hingga aktivitas yang kita lakukan. Data ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, baik yang legal maupun ilegal, seperti penipuan dan pemerasan.

Last but not least nih bisa sampai terjadi pembajakan akun. Banyak pihak yang dapat mengambil alih, mengubah, atau menghapus akun media sosial atau akun online lainnya yang kita miliki. Hal ini tentu dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya malware. Akibatnya, kita dapat kehilangan data, uang, reputasi, hingga identitas kita.

Dari beberapa penjelasan di atas, terlihat bukan bahwa zaman digital memiliki dua aspek yang berlawanan: satu yang memberikan kemudahan dan keuntungan, dan yang lainnya menimbulkan ancaman dan juga risiko. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan dan tanggung jawab kita dalam memanfaatkan teknologi digital, serta menjaga kesehatan mental dan privasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun