Mohon tunggu...
dispssins
dispssins Mohon Tunggu... Mahasiswa -

go Ahead

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Menonton Final Destination Kalau Semua Diblur?

20 Juli 2016   17:32 Diperbarui: 20 Juli 2016   17:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Teringat akan film destination maka kita akan tau bagaimana karakteristik film ini. film ini boleh dikatakan genre remaja dan dewasa. Namun, yang belum mempunyai nyali besar saya sarankan jangan deh nonton film. Berkaitan dengan peraturan indonesia yang menyatakan bahwa konten dewasa tidak boleh di tunjukkan secara gamblang seperti rokok, tembak-tembakan dan lain sebagainya, film ini memang lumayan menyentuh peraturan ini. 

salah seorang teman saya telah berkicau lewat akun twitter pribadinya dengan berkata sesuai dengan judul diatas. setelah saya tonton memang benar demikian. dengan dalih begitu, saya lalu berpikir "apa yang mau ditonton?". lucunya sudah tau ini lumayan menganut konten dewasa eh salah satu tv swasta malah menanyangkan siaran ini di jam-jam dimana anak-anak belum pada beristirahat di tempat tidurnya masing-masing. 

menyangkut soal peraturan di indonesia yang menyangkut konten-konten dewasa tidak boleh di tampilkan secara gambang, hal ini menurut saya sangat "lebay". bagaimana tidak, aksi tembak-menembak di blur?. padahal sinetron "Anak Jalanan', yang jelas-jelas tidak menggambarkan pelajar indonesia yang baik, eh malah dianggap baik oleh sebagian orang dan juga pemerintahnya!. 

saran saya sih kepada pihak pertelevian swasta, seharusnya film-film yang bergenre sedikit dewasa hingga ke konten seluruhnya dewasa ditayangkan jam-jam agak larut malam, seperti mulai jam 11 keatas dengan tidak menampilkan blur-blur kepada konten-konten dewasa, karena sebagian anak-anak telah istirahat, kecuali yang sengaja begadang dan sebagainya. pendidikan bukan hanya  bisa diambil secara akademik tetapi juga lingkungannya, Agar kedepan jika ditayangkan "final destination" kembali dengan film yang sama atau sejenisnya. saya bisa menontonnya dan menikmatinya, serta mangambil pelajarannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun