Kedungwuni Timur, Kabupaten Pekalongan (14/08) dalam pelaksanaan KKN Tim II Universitas Diponegoro yang dilakukan secara mandiri di kampung halaman masing-masing yang mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)" pada periode 2020 ini. Salah satu mahasiswa KKN, Disna Alvita Azaria yang dibimbing oleh Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM, M. Kes, melaksanakan KKN di RT/RW 02/06 Kelurahan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Sejak corona virus mulai merambah di wilayah Indonesia pada Maret 2020, perekonomian di kota-kota yang terdampak virus tersebut mulai menurun. Menurunnya perekonomian ini disebabkan oleh adanya ketidakproduktifannya industri-industri di Indonesia.Â
Kegiatan ekonomi seperti pasar juga banyak yang tutup dikarenakan kebijakan untuk memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang menyebabkan pula menurunnya perekonomian.
Dampak paling besar dari Covid-19 menyerang dibidang ekonomi. Karena ketika perekonomian suatu negara menurun, negara tersebut akan mengalami krisis ekonomi. Sehingga kegiatan ekonomi harus tetap dirangsang agar perekonomian suatu negara stabil atau meningkat walaupun ditengah pandemi Covid-19.Â
Oleh karena itu pemerintah Indonesia mulai memberlakukan era new normal. Pasar, mall, cafe dan tempat-tempat industri yang sempat ditutup ketika klaster pertama, akhirnya mulai dibuka kembali. Akan tetapi untuk tetap menjalankan perekonomian, pemerintah juga mengeluarkan protokol kesehatan di era new normal sesuai dengan yang dianjurkan oleh WHO (World Health Organization) agar tidak membuat kalster baru seseorang terkena corona virus.
Adanya permasalahan tersebut, Disna memiliki gagasan untuk meningkatkan produktifan masyarakat dengan cara berbisnis untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dengan adanya usaha kecil disetiap kepala keluarga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga.Â
Oleh karena itu, target programnya adalah ibu-ibu dan remaja yang mana usaha tersebut bisa untuk penghasilan tambahan saja bukan untuk penghasilan utama dalam rumah tangga. Dengan adanya dua target yang berbeda, Disna melakukan sosialisasi dan edukasi dengan dua waktu yang berbeda.
Selanjutnya Disna juga melakukan sosialisasi dan edukasi dengan tema yang sama pada hari Minggu (02/08) dengan target remaja. Program ini diisi dengan diskusi bersama dan membahas kelebihan kekurangan suatu usaha pada kondisi pandemi Covid-19 ini. Serta bagaimana cara memulai bisnis yang baik dan mengembangkannya.Â
Setelah dilakukan diskusi bersama para target yang awalnya hanya menjadi konsumen dirantai perekonomian, akhirnya mereka mulai ingin mencoba berbisnis sesuai bidang dan passion yang mereka tekuni.Â
Selain itu, terdapat para target yang ternyata sudah memulai bisnis sehingga merekapun juga mendiskusikan apa saja cara mengembangkan bisnis tanpa merusak pasar dan malah bisa membuat pasar baru.