Mohon tunggu...
Disma Ariyanti
Disma Ariyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Informatika Sekolah Menengah Atas

Blogger

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pengangguran Akibat Mahasiswa Asal Ambil Jurusan

20 Mei 2017   19:56 Diperbarui: 22 Mei 2017   09:40 3192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

1. Kenali Minat dan Bakat Dalam Diri Masing-Masing

Ini yang paling penting dan paling utama, kenali dulu minat dan bakat dalam diri sendiri. Ketika kamu tertarik dengan sesuatu, kamu akan merasa senang untuk mempelajarinya. Tapi sebaliknya, ketika kamu nggak suka, jadinya akan belajar dengan terpaksa dan justru nggak maksimal.

Kalau kamu minat dan berbakat dengan seni tari, ya kembangkan dengan masuk ke jurusan yang berhubungan dengan tari. Jangan paksakan diri untuk masuk ke Teknik Industri, apa hubungannya dengan tari?. 

2. Cari Tahu Tentang Program Studi yang Dituju Secara Lengkap 

Kamu tidak cukup hanya tahu daftar nama-nama program studi/jurusan lalu mengira-ira jurusan itu nantinya belajar tentang apa. Tapi kamu perlu tahu, jika masuk prodi A nanti akan mendapat mata kuliah tentang a, b, c, d. Berapa SKS yang perlu ditempuh, setelah lulus nanti akan mendapat gelar akademik apa, dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, sama-sama berhubungan dengan komputer, tapi program studi Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Manajemen Informasi, dan bahkan Pendidikan Teknik Informatika, masing-masing memiliki perbedaan. Supaya tahu, maka cari informasi secara lengkap.

3. Cari Tahu Perguruan Tinggi Mana yang Memiliki Program Studi Tujuan Kamu

Perguruan Tinggi Negeri memang baik, tapi bukan berarti yang terbaik. Tentukan dulu program studi apa yang ingin kamu coba, lalu cari tahu perguruan tinggi mana saja yang memiliki program studi tersebut. Kalau kamu ingin menjadi dokter gigi, ya jangan masukkan UNY di list tujuan kamu karena di sini nggak ada jurusan Kedokteran Gigi. Selain itu, cari tahu juga akreditasi Perguruan Tinggi yang kamu tuju. Perguruan Tinggi yang berakreditasi A atau B tentu berbeda dengan Perguruan Tinggi yang tidak terakreditasi. Jangan sampai salah pilih dengan masuk ke kampus abal-abal.

Ada banyak mahasiswa yang setelah masuk kuliah baru menyadari bahwa mereka salah jurusan. Bahkan teman-temanku ada yang sudah semester 7, tinggal menyelesaikan skripsi untuk lulus, tapi justru berencana untuk pindah ke kampus lain. Sudahlah, belajar dari pengalaman orang lain saja. Jangan sampai ikut-ikutan salah jurusan juga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun