Si anak petani tidak memiliki sesuatu yang berharga dan bernilai, tetapi apa yang dia punya akan dia bagikan kepada Anda.
Dua kata yang dapat melukiskan perasaan saya saat ini ketika melihat statistik dalam blog kompasiana sudah mencapai poin Taruna, yaitu syukur dan terima kasih.
Syukur atas pencapaian ini bahwasanya apa yang saya peroleh tidak pernah luput dari campur tangan-Nya. Karena Dia saya diberikan kesehatan, karena Dia pula ide-ide segar untuk menulis selalu mengalir, bak air dari sumber pegunungan. Dia adalah sumber dan saya merupakan percikan-percikan dari sumber itu.
Terima Kasih kepada semua saja kompasianer yang setia memberi vote dalam setiap artikel yang saya bagikan. Tanpa vote Anda si anak petani tak berarti apa-apa. Karena vote Anda poin si anak petani meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir ini. Si anak petani pernah beberapa kali mengecap nilai tertinggi di bawah sederetan nama kompasianer yang selalu menempati nilai tertinggi.
![Di antara sederetan nama yang selalu memperoleh nilai tertinggi. (dokpri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/01/28/taruna-3-60120136d541df62bf5d6ee3.png?t=o&v=770)
Tak hanya itu si anak petani juga belajar bagaimana harus menyapa dan memberi dukungan kepada orang lain lewat komentar hangat dan penuh makna. Beberapa komentar itu saya masukan di sini.
Tjiptadinata Effendi
"Selamat pagi mas Dismas. Tulisan yang sarat dengan info berharga tentang pernak pernik kehidupan. Terima kasih sudah berbagi tulisan inspiratif. Salam hangat".
Roselina Tjiptadinata
"Selamat pagi mas Dismas. Terima kasih sudah berbagi tulisan inspiratif. Salam hangat selalu".
Jeniffer Gracellia