Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pengelanaan Nada (Part 1 of 6)

9 Januari 2021   08:26 Diperbarui: 9 Januari 2021   08:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: id.depositphotos.com

Musik adalah pengelanaan suara di mana setiap perhentian satu ke perhentian lainnya meyibak suatu makna nada. Setiap not mempunyai peranan penting dalam sebuah lagu. Banyak yang bisa memainkan musik tetapi hanya sedikit yang dapat menikmati musik, memaknainya serta memahaminya.

Nada memetik gitarnya dengan menikmati setiap bunyi yang dihasilkan oleh tiap-tiap senar menciptakan suara. "Aku tidak menciptakan suara, yang aku bisa hanya memainkannya sehingga menghasilkan sebuah nada berirama. Hidup harian kita pun selalu melahirkan sebuah kebenaran Allah, hanya saja kita perlu menyadarinya".

Temannya tak mengerti maksud perkataan Nada, "bagaimana kebenaran Allah itu kita sadari?" "Sadar akan kebenaran Allah itu seperti sadar akan tidur. Hanya orang yang sudah bangun yang dapat menyadari bahwa ia telah tidur, karena saat kita tidur kita tidak sadar bahwa kita sedang tidur."

 

Telah jauh aku berjalan mengiringi-Mu

Suka-duka terlukis dalam ribu lantun puji

Mengapa rahmat ini disebut "panggilan"?

Jika nyatanya aku mencintai-Mu dalam keheningan.

Larut dalam senyap doa-doaku

 

Kau lebih dari saat ini

Dan ku nyanyikan Kau sebagai masa nanti

Teruslah berjalan dalam hidupku

Seperti hirupan nafas dalam tubuh.

Nama-Mu, tempat rinduku berpulang.

Aku mencintai-Mu, dan Kau tahu.

 

Malang, 9 Januari 2021

"Autizyous"/ed. Dismas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun