Mohon tunggu...
Disira Yasya Sadhila Saptono
Disira Yasya Sadhila Saptono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 3 dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jurusan ilmu gizi. Saya memiliki hobi mendengarkan musik dan membaca buku fiksi seperti novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Tablet Tambah Darah untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri

19 Januari 2024   16:45 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:52 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perempuan merupakan gender yang sangat berharga. Bukti betapa berharganya perempuan tercermin pada fase kehidupannya. Perempuan mengalami fase melahirkan dan menstruasi. Hal tersebut menjadi pembeda bagian dari anugerah Tuhan, namun pembeda tersebut tentunya jika tidak diperhatikan dapat membahayakan nyawa mereka. Selain itu, perihal makanan menurut data yang didukung Lestari dan kawan-kawan pada tahun 2018 didapatkan bahwa sebanyak 80% para murid SMP Negeri 27 yang berasal dari kalangan ekonomi rendah yang pekerjaan orang tuanya buruh dan petani mereka lebih memilih makanan ringan dibandingkan sayuran dan lauk pauk, dari data tersebut menghasilkan suatu penyakit yang telah kita ketahui bersama namun sering terabaikan yaitu mikronutrien atau biasa disebut zat besi mikro. Penyakit ini disebabkan karena kebiasaan konsumsi makanan perempuan yang sedikit mengandung zat besi. Penyakit ini nantinya menghasilkan penyakit yaitu anemia atau biasa disebut dengan kekurangan darah.

Seperti yang kita ketahui, bahwa penyakit anemia merupakan penyakit kekurangan darah. Namun penyakit anemia sendiri terdapat jenis seperti anemia defisiensi besi. Kita dapat menelaah dari nama tersebut, bahwa penyakit ini merupakan kekurangan darah yang disebabkan oleh kurangnya zat besi di dalam tubuh. 

Penyakit ini menyerang semua gender baik laki- laki dan perempuan namun menurut data  yang ditunjukkan oleh Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia bahwa prevalensi anemia pada wanita umur 13-18 tahun adalah 23% sedangkan pada pria usia 13-18 tahun yaitu 17%  (Kemenkes 2018).

Dari data tersebut membuktikan anemia defisiensi besi cenderung menyerang perempuan. Banyak sekali penyebab penyakit anemia defisiensi besi terjadi diantaranya seperti, asupan yang tidak adekuat, hilangnya sel darah merah yang disebabkan oleh trauma, infeksi, pendarahan kronis, dan penurunan atau kelainan pembentukan sel, selain itu penyebab kenapa penyakit ini cenderung menyerang perempuan yaitu karena perempuan mengalami fase menstruasi. Fase ini menjadikan perempuan harus mengeluarkan darah lebih banyak. Dan perempuan memiliki kebiasaan jarang makan makanan mengandung zat besi baik di sayur seperti bayam, daun ketela, brokoli, dan kentang, serta pada daging seperti daging kambing dan sapi. Dan juga jarangnya mengkonsumsi susu sapi murni dapat memicu kurangnya zat besi dalam tubuh dimana zat besi ini berguna untuk pembentukan sel darah baru nantinya. Secara tidak langsung, bila perempuan meneruskan kebiasaan buruk itu, maka masalah anemia defisensi besi tidak akan terselesaikan. 

Pada penyakit anemia juga mempunyai dampak negative seperti mengakibatkan buruknya kesehatan reproduksi, keterampilan motorik dan perkembangan mental, berkurangnya kecerdasan, berkurangnya kemampuan belajar, berkurangnya tingkat kebugaran atau menurunnya sistem imun, dan pencapaian tinggi badan maksimal. 

Dari dampak negative anemia adapula cara untuk mengatasi anemia dengan mudah dan efektif yaitu banyak mengonsumsi makanan penambah darah yang mengandung zat besi dalam jumlah banyak, makanannya seperti bayam, brokoli, kacang hijau, jambu biji, buah naga, kismis, jeruk, daging merah, daging ayam,seafood, kentang, dan kuning telur,  serta sering mengkonsumsi oatmeal. Namun, jika sudah terjangkit penyakit anemia tidak dapat disembuhkan hanya dengan mengkonsumsi makanan mengandung zat besi tetapi dapat dibantu dengan penyembuhan medis seperti tranfusi darah, transplantasi sel sumsum tulang belakang, dapat juga dengan pembedahan, dan plasmapheresis, serta olahraga ringan dengan jogging, renang, jalan santai, bersepeda, dan olahraga ringan lainnya yang tidak mrnghabiskan energi.

Masalah dari penyakit anemia perlu menjadi perhatian bersama, kita dapat melakukan tindakan dini dan cepat dengan mengedukasi kepada perempuan pentingnya mengkonsumsi sayur, daging sapi atau kambing, dan juga susu sapi murni. Selain mengedukasi, untuk langkah pertama yang dapat mencegah penyakit anemia defisiensi besi adalah dengan mengkonsumsi tablet tambah darah. Tablet tambah darah (TTD) adalah tablet yang diberikan pada wanita usia subur dan wanita hamil. 

Tablet ini mengandung zat besi (60 mg FeSO4) dan asam folat (0,25 mg folat), dengan kandungan tersebut wanita mendapatkan asupan zat besi yang cukup bila dikonsumsi secara rutin yaitu jika bagi ibu hamil mengkonsumsi setiap hari selama hamil atau sekurang kurangnya sembilan puluh tablet, namun jika untuk wanita usia subur mengkonsumsi setiap satu minggu sekali. 

Mengonsumsi tablet tambah darah harus secara teratur untuk mengurangi potensi anemia dan dapat terjadi peningkatan kadar HB, serta dampak negatifnya terhadap kesehatan seperti lemah lesu dan prestasi akademik. Selain itu mengonsumsi tablet tambah darah juga dapat meningkatkan konsentrasi pada wanita dan remaja serta meningkatkan IQ pada pasien anemia. Tablet ini juga dapat meminimalkan risiko melahirkan bayi dengan pertumbuhan terhambat atau berat badan lahir rendah. 

Tablet tambah darah sebaiknya diminum dengan air dan bukan dengan susu, teh atau kopi, dan harus diimbangi dengan pola makan yang bergizi. Mengonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jambu biji, pepaya, mangga, dan jeruk juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi pada tablet tambah darah. Walaupun tablet tambah darah aman dikonsumsi tetapi juga tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan, karena obat seperti tablet tambah darah ini dapat dikatakan bahwa obat tersebut aman dikonsumsi dengan aturan pakai dan anjuran dokter. Adapula efek samping jika menggunakan tablet tambah darah yaitu gangguan pencernaan, tidak adanya nafsu makan, diare atau sembelit, mual, feses berwarna gelap, gigi bernoda, dan dapat memicu terjadinya alergi,

Walaupun tablet tambah darah anjuran pemerintah tetapi masih banyak remaja yang tidak patuh akan anjuran tersebut. Namun dari permasalahan tersebut tidak akan selesai jika remaja putri yang berada pada fase pertumbuhan saat ini lalai dan acuh terhadap kesehatannya sejak dini. Remaja putri yang nantinya akan menjadi ibu tentunya harus dipersiapkan untuk menjadi individu yang sehat dan memiliki pemahaman yang luas tentang pentingnya menjaga kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun