kesehatan sebelum menunaikan ibadah haji merupakan aspek krusial yang sering kali kurang mendapat perhatian mendalam. Kondisi kesehatan yang prima menjadi kunci utama dalam menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lancar. Hal inilah yang menjadi landasan program yang kami jalani dalam Kuliah Kerja Mahasiswa Mandiri Integrasi Hajj Interprofessional Education dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Sebagai Kelompok 31, kami berkesempatan menjalankan program pendampingan kesehatan yang bermakna bagi Calon Jemaah Haji (CJH). Program kami berlangsung dari 22 Desember 2024 hingga 18 Januari 2025, dengan persiapan yang kami mulai sejak 9 Desember 2024. Melalui kolaborasi dengan Puskesmas Sisir dan KBIH Batu, kami berfokus pada pendampingan CJH yang memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterolemia.
PersiapanDalam intervensi kami, kami menerapkan pendekatan berbasis bukti ilmiah. Kami mengembangkan program Diet DASH yang dimodifikasi dengan peningkatan porsi protein nabati, yang telah terbukti bermanfaat tidak hanya untuk mengendalikan hipertensi tetapi juga menurunkan kadar LDL (Appel, 2005). Kami juga mendasarkan intervensi kami pada panduan tata laksana dislipidemia sesuai standar IHA (2022).
Tidak hanya berfokus pada aspek diet, kami mengembangkan media edukasi berupa pamflet yang kami rancang dengan mempertimbangkan tingkat keterbacaan CJH. Diskusi yang kami lakukan juga mencakup berbagai aspek pendukung kesehatan lainnya, mulai dari aktivitas fisik, pola tidur, hingga penggunaan herba yang aman.
Meskipun kami menghadapi beberapa keterbatasan teknis dalam pengambilan data, seperti faktor kalibrasi alat dan keterampilan operator, program ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Para CJH yang kami dampingi memberikan respon positif, dan kami sebagai mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Program ini menjadi momentum pembelajaran yang tak ternilai bagi kami. Sebagai calon tenaga kesehatan, kami mendapatkan kesempatan langsung untuk mengaplikasikan ilmu kami sambil belajar memahami kompleksitas pelayanan kesehatan di lapangan. Interaksi dengan CJH mengajarkan kami pentingnya pendekatan yang holistik dalam pelayanan kesehatan.
Ke depan, kami berharap program semacam ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan. Tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi CJH dalam mempersiapkan ibadah haji, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang berharga bagi mahasiswa kesehatan dalam mengaplikasikan ilmu mereka di tengah masyarakat. Program kolaboratif seperti ini telah membuktikan bahwa sinergi antara institusi pendidikan, fasilitas kesehatan, dan lembaga keagamaan dapat menghasilkan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI