Mohon tunggu...
Discha Fitri Novia Risa
Discha Fitri Novia Risa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Internasional Bergeliat, Tekstil Indonesia Ukir Kesuksesan di Texworld Paris 2024

10 Maret 2024   14:15 Diperbarui: 10 Maret 2024   14:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia telah menunjukkan ketangguham ekonominya dengan bangkit dari dampak resesi global. Meskipun sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mengalami surplus, namun bukan berarti tantangan ekonomi tak terhindarkan. Semangat Indonesia dalam bergeliat di panggung ekonomi Internasional tetap teguh. Kinerja neraca perdagangan TPT pada tahun 2022 mengalami surplus sebesar USD 3,71 miliar atau meningkat sebesar 3,34% dibandingkan periode sebelumnya. Bisnis ini terus mengirimkan produk Indonesia ke Amerika Serika dan Negara Eropa sebagai tujuan ekspor utama.

Melalui inovasi, diversifikasi ekonomi dan reformasi struktural membuat Indonesia berhasil memperkuat pondasi ekonominya. Keberhasilan ini dilakukan atas peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui penjagaan stabilitas dan ketahanan ekonomi ditengah ketidakpastian global. Langkah-langkah proaktif pemerintah dibuktikan melalui partisipasi Kementrian Perdagangan Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia dalam pameran produk tekstil Texworld Paris yang dilaksanakan dari 5 hingga 7 Februari 2024 di Porte Des Versailles, Paris. Untuk satu tahun ke depan, Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar USD 20 juta atau setara dengan 312, miliar dalam produk tekstil. 

Menurut Ruth Joanna Samaria, Atase Perdagangan Paris, Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang akan hadir di Texworld Paris 2024. Tentunya, kesempatan ini membuat penjualan produknya kepada pembeli yang hadir di pameran tersebut.

Ruth menyatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran Texworld kali ini sebagai bukti nyata bahwa pemerintah mendukung pemasaran produk tekstil Indonesia di tingkat Internasional. Lima perusahaan dari Indonesia yang mengikuti pameran tersebut adalah Hakatex, Gistex Indonesia, Duta Permata, Daliatex dan Liris. Ruth juga menyatakan bahwa Texworld Paris pada Februari 2024 dihadiri oleh 1,260 orang dari 28 negara. Selain itu, Pavilun Indonesia menarik pembeli dan pengunjung dari seluruh dunia.

Lebih dari 500 pembeli dari negara Inggris, Spanyol, Jerman, Belgia, Kanada, India, Yunani, dan Turki telah mengunjungi Pavilun Indonesia. Salah satu perusahaan Indonesia tidak hanya menampilkan produk pakaian, melainkan juga menampilkan inovasi terbaru yang ramah lingkungan, seperti produk yang disertifikasi oeh Better Cotton Initiative (BCI), ISO 9002, dan ISO 14001. Sebaliknya, penyelenggara Texworld Paris menyatakan bahwa 60 hingga 90 persen pembeli pakaian dan tekstil menginginkan kain, serat dan benang yang ramah akan lingkungan.

Data TradeMap menyatakan bahwa impor tekstil Prancis dari Indonesia dari Januari hingga November 2023 mencapai USD 194 juta. Vietnam, Bangladesh, Pakistan dan India adalah negara lain yang mengekspor pakaian ke Perancis. Ruth menyimpulkan dengan adanya Texworld ini Indonesia sukses dalam memperkenalkan dan menjual tekstil kepada Perancis dan negara-negara Internasional lainnya. KBRI Paris tentunya mengajak Kementerian terkait lainnya untuk bekerja sama membawa lebih banyak lagi perusahaan tekstil Indonesia di Texworld 2025 mendatang.

Dampak domestik adanya kerjasama Indonesia dengan Perancis sebagai hasil dari perubahan ekonomi global dan kebijakan nasional. Pertumbuhan ekonomi menjadi stabil, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi asing ini juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar Internasional. Namun tak hanya berkutik pada kepositifan dampak domestik, tentunya akan timbul hal negatif seperti ketidakpastian pekerjaan, masalah lingkungan, perubahan harga komoditas global, kebijakan fiskal dan moneter mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi.

Melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi dan kerja sama Internasional, Indonesia mampu memperkuat posisinya di panggung ekonomi Internasional. Kesuksesan Indonesia dalam sektor ini memberikan harapan akan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Sebagai pelaku utama dalam ekonomi Internasional, Indonesia terus menorehkan pretasi sebagai pembuktian kemampuan untuk beradaptasi dan bersaing di tengah dinamika global.

editor : Discha Fitri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun