Jumlah                                             Rp 60.000.000,-
Hutang Lancar:
Hutang dagang                                Rp 12.500.000,-
Hutang wesel                                      Rp 10.000.000,-
Hutang pajak                                      Rp  5.000.000,-
Hutang gaji                                         Rp  2.500.000,-
Jumlah                                                Rp 30.000.000,-
           Dari data tersebut dapat diketahui bahwa current ratio perusahaan tersebut adalah 2: 1 atau 200% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada dua kali dari jumlah hutang lancar atau setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 2,- aktiva lancar. Tetapi jika dari data tersebut di atas rekening atau pos piutang wesel dan hutang wesel masing-masing dihapuskan maka jumlah aktiva lancar ada Rp 50.000.000,- dan jumlah hutang lancar Rp 20.000.000,-. Dengan demikian current ratio menjadi 2,5: 1 atau 250% yang berarti 50% lebih besar daripada current ratio sebelum ada manipulasi piutang wesel dan hutang wesel.
           Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa current rasio dapat mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya namun sebelum membuat kesimpulan akhir dari analisa current ratio, terlebih dahulu harus dipertimbangkan faktor-faktor tertentu. Selain itu dalam menganalisis atau menghitung current ratio perlu diperhatikan kemungkinan adanya manipulasi data yang disajikan oleh perusahaan atau dikenal dengan adanya window dressing.
Â
Â