Mohon tunggu...
Disa Nur Agnia Salsabilla
Disa Nur Agnia Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Pendidikan Indonesia

Saat Suara Dibungkam, Tulisan Adalah Satu-Satunya Jalan Menuju Kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Hidup sebagai Penentu Tingkat Kualitas Hidup Berdasarkan Keyakinan Masyarakat Sunda

26 April 2024   10:24 Diperbarui: 26 April 2024   13:02 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar milik pribadi.

Pengkuh agamana (memiliki keimanan dan ketakwaan) Bermakna bahwa orang Sunda harus mengutamakan tingkat keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hal ini bertujuan agar orang sunda selalu melandaskan segala sesuatu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agamanya. Luhung elmuna (menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi) Bermakna bahwa orang Sunda harus melek dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, selain beragama dan berakhlak, orang Sunda juga harus menjadi seorang yang pintar dan cerdas secara intelektual untuk bekal kehidupan di dunia. Jembar budayana (tidak gagap budaya dan kehilangan jati diri, memegang teguh prinsipnya) Bermakna bahwa orang Sunda harus menjadi manusia yang mampu mengikuti perkembangan sosial budaya dengan tetap memelihara dan mengembangkan budaya serta tradisi yang menjadi jati diri tanah kelahiran atau daerah kelahirannya sendiri.

Pengkuh agamana Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap Tuhan. Hal ini bermanfaat bagi petunjuk dan cara terbaik manusia untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-harinya secara tepat dan sejalan dengan ajaran-ajaran agama, juga menghindari terjadinya sebuah kesesatan yang berdampak bagi keberlangsungan kehidupannya setelah dunia. Luhung elmuna Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap alam. Hal ini bermanfaat bagi bekal manusia di dunia. Meskipun berpangku pada nilai-nilai agama demi mempersiapkan kehidupan setelahnya. Namun, ilmu juga merupakan sebuah hal yang penting dan wajib untuk senantiasa digali demi menjalani kehidupan dunia yang baik dan benar, hal ini dapat menciptakan sebuah perubahan untuk peradaban manusia yang lebih baik. Jembar budayana Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap jati diri pribadi. Hal ini bermanfaat bagi penunjukkan jati diri setiap manusia. Setiap budaya mampu menunjukkan karakter setiap manusia, dengan pelestarian dan pengimplementasian tradisi dan budaya, manusia dapat menjaga keutuhan setiap sejarah para leluhurnya, hal ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk rasa syukur akan pembelajaran dan prinsip yang senantiasa dijunjung oleh para pendahulu demi terciptanya kebudayaan dan peradaban manusia saat ini.

Motto atau pandangan Hidup Universitas Pasundan menanamkan nilai-nilai luhur yang sangat penting untuk dapat diimplementasikan sebagai bentuk karakter manusia intelektual. Pengkuh agamana Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap Tuhan. Luhung elmuna Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap alam. Jembar budayana Memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap jati diri pribadi. Dengan pondasi agama yang kuat, ilmu yang tinggi, dan identitas budaya yang senantiasa melekat, seorang manusia diharapkan mampu membentengi dirinya sendiri dari hal-hal yang dapat merugikan, yang mana hal itu tak jarang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Dengan adanya tujuan atau pandangan hidup ini, mahasiswa di lingkungan Universitas Pasundan diharapkan bisa menjadi contoh bagaimana seorang manusia Sunda yang berkarakter.

Nilai religi selalu memiliki korelasi tentang bagaimana seorang manusia membangun sebuah hubungan yang kuat dengan Tuhan nya. Hal ini bisa dimaknai seperti bagaimana kesadaran manusia akan keberadaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana pentingnya manusia dalam mengendalikan nafsu, bagaimana cara manusia menjaga perilaku terhadap alam dan sesama agar sesuai dengan ajaran agama, dan dapat menjadi pengingat kepada umat manusia bahwa hidup di dunia hanyalah sementara.

Hirup pikuk dunia seringkali memembelenggu manusia, harta yang bergelimang seringkali membuat manusia lupa bahwa kehidupan di dunia hanya sementara.  Namun, saat merasa tak berdaya, terkadang manusia lupa akan keberadaan Tuhan nya. Kesadaran akan keberadaan Tuhan yang menunjukkan bahwa kita sebagai manusia hidup di alam dunia seperti wayang dan Tuhan adalah dalangnya. Manusia seharusnya menyadari bahwa tubuh dan badan kita hanyalah alat yang tidak berdaya tanpa petunjuk dan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu, menjadi insan yang senantiasa bertakwa dan menjalani kehidupan dunia yang sementara dengan sebaik-baiknya inilah yang harus menjadi salah satu landasan manusia dalam menjalani kehidupan.

Pengingat bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara rupanya tidak pernah membatasi manusia atau tidak selalu mendorong manusia untuk dapat hidup dengan sederhana dan apa adanya. Materi atau harta yang berlimpah seringkali didamba-dambakan, hal tersebut tak jarang membuat manusia seringkali merasa kekurangan dan terus menerus memiliki hawa nafsu  untuk menggapai keinginan yang lebih besar. Oleh karena itu, manusia harus berhati-hati dalam setiap langkahnya agar tidak tersesat oleh nafsu dan keinginan yang bisa membuat menyesal. Karena umat manusia hanya hidup sementara di alam dunia dan akan kembali ke hadapan-Nya.

Manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat sangat menentukan bagaimana kebiasaan atau budayanya dalam berprilaku sehari-hari. Hal ini bermakna bahwa tingkat keimanan dan ketaqwaan manusia yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mampu menentukan bagaimana tingkat kualitas kehidupan seseorang dalam menjalani kesehariannya. Ini merupakan potret nyata bagaimana suatu karakter terbentuk apabila seorang manusia melandaskan segala sesuatu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agamanya.

Nilai-nilai religi dalam kehidupan dan budaya masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dari pandangan hidup pengkuh agamana yang memiliki nilai luhur mengenai bagaimana moral manusia terhadap Tuhan. Hal ini bermanfaat bagi petunjuk dan cara terbaik manusia untuk dapat menjalankan kehidupan sehari-harinya secara tepat dan sejalan dengan ajaran-ajaran agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun