Mohon tunggu...
Diana Santi
Diana Santi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis adalah Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Mulus Belum Rata

8 Agustus 2014   14:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:04 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman ikut ikutan mudik tahun ini membawa saya menyaksikan kesenjangan kondisi jalan raya. Dengan menumpang mobil sewaan kerabat, bersama rombongan saya berangkat dari Bekasi menuju Yogyakarta. Petualangan mudik dimulai dengan melewati jalanan perumahan di  Kota Bekasi yang blang blentong ora karuan. Disana sini lubang menganga  siap menelan pengendara yang lengah. Meski kurang pede mengakui, saya Sebagai Warga Negara ber-KTP Bekasi, sangat prihatin (Pinjam istilah andalannya Pak SBY, hehe) melihat kondisi jalanan di Bekasi secara umum. Sungguh sangat memprihatinkan. Ironisnya, Pembangunan Mall dan Apartemen seolah berlomba lomba menghias  diri. Ahh..   Kemana ya para petinggi yang berkepentingan?Apa mereka tidak pernah melewati jalanan itu...? Apa mereka gak punya kepentingan untuk mengurus ini? ...Apa jalan raya dianggap gak penting? ...Wes.. mboh lah..

Rombongan kami masuk jalan bebas hambatan yang kebetulan lumayan lancar meski hari itu arus mudik sedang gencar gencarnya. Jalan bebas hambatan menuju Cileunyi terbilang mulus. Hehe.. namanya juga jalan tol ya mestinya memang harus mulus. Hmm.. tapi tol dalam kota jakarta pun masih ada jalan yang geradakan bikin nggak enak untuk ngebut.

Selepas Cileunyi, Mobil memilih menyusuri jalur selatan berhubung jalur utara lebih padat. Jalanan sepanjang jalur selatan relatif mulus. Yang sama sekali gak mulus ya arus lalu lintasnya ituu.. Muaaacceeetttt...

Memasuki kawasan Purwoedjo, jalanan muluuussssss... enak sekali rasanya berkendara dengan kondisi jalan seperti itu. Saya terkagum kagum untuk yang kesekian kalinya. Saya pun berkhayal... kapan ya Jalanan di Bekasi seperti ini...?

Huuff! Khayalan saya terputus. Tibalah rombongan kami di Kota Gudeg setelah menempuh perjalanan panjang lebih dari 15 jam. Meski lelah , saya terus mengamati dan merasakan kondisi jalan raya di Yogya ini.  Bagus!

Esok harinya , dengan membonceng motor kerabat saya itu, kami berniat menyambangi objek wisata Pantai Indrayanti,Gunung kidul. Menyusuri jalan jalan di Yogya menuju luar kota sungguh sangat menyenangkan. Baru sekali ini saya ke Gunung Kidul. Dulu, saya hanya dengar info bahwa gunung kidul adalah kawasan berkekurangan, Kurang air, kurang SDM handal, yah.. kurang banyak hal lah. Bahkan orang asli gunung kidul pun seolah tak pede mengakui daerah asal mereka sehingga sering menjawab bahwa daerah asal mereka adalah Yogya, bukan Gunung Kidul. Hihi..

Kini, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, Jalanan di wilayah Gunung Kidul itu amat sangat mulussss.. Duh! saya terheran heran. Kok bisa ya jalanan semulus ini. jalanannya sangat panjang  tapi seluruhnya mulusss! dari Kota Yogya sampai ke Pantai Indrayanti itu memerlukan waktu kurang lebih 1,5 jam. Nah, selama waktu itu, saya sangat menikmati perjalanan dan tidak terasa capek karena jalanan mulus meski berkelok kelok. Saya tak menjumpai satu lubang pun dalam perjalanan itu. Excellent!

Saya acungi 4 jempol untuk petinggi atau siapapun yang telah menyediakan fasilitas umum jalan raya sedemikian baiknya di Gunung kidul. Salut! Hal ini sangat mendukung geliat pariwisata sekitar daerah ini. Saya sangat terkesan bukan hanya keindahan pantai Indrayanti, tetapi juga jalanan menuju Pantai itu sangat mengagumkan. Jalanan yang mulus juga sangat menunjang perekonomian penduduk. Gunung Kidul begitu nyaman untuk disinggahi. Saya sangat berharap penduduknya juga bangga sehingga bisa menjawab bahwa daerah asalnya adalah Gunung Kidul. hehe..

Oiya, yang terbersit di pikiran saya, Kalau ada acara study banding petinggi daerah-daerah lain (terutama Bekasi) itu mustinya gak ke luar Negeri, tapi ke Gunung Kidul. Targetnya meniru  pembangunan jalan raya seperti di Gunung Kidul dan menerapkannya di daerah masing-masing supaya jalanan mulus itu rata. Maksudnya, jalanan mulus itu dapat dirasakan juga oleh seluruh warga negara. Saya pun akan pede mengaku bahwa KTP saya, KTP bekasi! hihi..

Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun