Mohon tunggu...
Diana Santi
Diana Santi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis adalah Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Curhat untuk Pak Anis Baswedan

29 Oktober 2014   19:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:17 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Anis yang keren...

Hari-hari belakangan ini kita disuguhkan tontonan dan bacaan tentang kontroversi Ibu Susi Pudjiastuti , Sang Menteri yang mengurus soal tetek bengek perikanan. Lama-lama menyebalkan dan membosankan juga tuh analisa yang makin berkembang. Oleh sebab itu saya gak akan menulis tentang itu. Saya lebih tertarik mengulas tentang dunia Pendidikan yang mendapat  secercah cahaya dengan hadirnya Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar yang baru : Anis Baswedan.

Usulan saya untuk Pak Anis Baswedan  adalah sebagai berikut :

1. Adakan pencarian anak sekolah yang tidak mampu tetapi berprestasi di seluruh Indonesia & Beri kesempatan untuk bersekolah

Berangkat dari pengalaman saya ber-sekolah  dulu, rasanya tak ingin pengalaman saya itu terulang pada generasi mendatang. Saat itu orangtua saya tak punya cukup biaya untuk menyekolahkan saya. Meski sering jadi juara kelas,tapi kenyataan pahit sulit meneruskan sekolah tak bisa dihindari. Kesempatan bersekolah itu seperti mimpi untuk saya kala itu. Tetapi saya ingin sekali menggapai mimpi indah bisa sekolah dan bisa meningkatkan taraf hidup  masa depan. Lalu, dengan usaha sendiri, saya dan orangtua mencari donatur yang bisa memberikan beasiswa. Syukurlah saya bisa dapat beasiswa dengan perjuangan panjaaaaaaannnnnnnnggggggg dan melelahkan.

Saya berharap anak-anak Indonesia di pedalaman sekalipun -asal berprestasi , dapat mengenyam pendidikan setinggi yang mereka bisa capai. Saya berharap Negara bertanggungjawab membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk seluruh anak dari Sabang sampai Merauke. Sesungguhnya kesempatan bersekolah itu bukan hanya milik anak-anak di Perkotaan, tetapi hak semua anak di Indonesia

2. Menyediakan Guru Agama di tiap sekolah sesuai jumlah Agama  yang diakui Negara

Saya sekolah di SD Negeri dan saat itu saya tak mendapatkan hak saya untuk belajar Agama di Sekolah karena tidak tersedia guru agama yang sesuai dengan kepercayaan saya. Terpaksa deh bertahun tahun saya ikut belajar pelajaran Agama lain, sampai-sampai saya hafal ayat2 Kitab Suci Agama lain tanpa saya mengerti maknanya. Saat SMP juga di SMP Negeri, baru di kleas dua SMP saya mendapatkan hak saya diajar oleh seorang Guru Voluntir yang mengajarkan ajaran agama yang saya anut. Sangat menyedihkan...

Mengingat pentingnya pendidikan agama untuk anak-anak, saya berharap semua anak sekolah di Indonesia mendapat hak untuk diajar oleh Guru agama sesuai Agamanya terutama di Sekolah Negeri.

3. Adakan mata pelajaran Budi Pekerti

Melihat kondisi pelajar saat ini sungguh berbeda dengan jaman saya sekolah dulu. Saat saya jadi pelajar, naik bis kota lalu ada ibu hamil gak kebagian duduk maka dengan spontan saya (dan teman-teman saya) langsung merelakan bangku untuk ibu hamil itu. Coba deh cek sekarang ini... Sangat menyedihkan. Anak sekolah yang masih muda, sehat dan gagah-gagah sangat jarang mau berkorban untuk kaum yang lebih memerlukan. Entah karena gak pernah diajarkan nilai- nilai pengorbanan atau memang anak sekolah sekarang super cuek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun