Kemampuan seseorang menyelesaikan masalah tergantung oleh beberapa faktor seperti tingkat pengetahuan, pengalaman dan keceradasan yang dimilikinya.
Semakin sering seseorang menyelesaikan masalah dalam bidang tertentu maka semakin ahli pula ia di bidang itu.
Dalam menyelesaikan masalah, selain pengetahuan spesifik sesuai bidangnya, seseorang juga dituntut menguasai metode-metode penyelesaian masalah seperti why-why analisi, fish-bone anlitic dan sebagainya.
Output dari berpikir dalam mode problem solving adalah seberapa bagus solusi yang anda hasilkan dalam menyelesaikan masalah.
3. Mode Kontemplatif.
Istilah gampangnya merenung.
Kita biasanya berada dalam mode ini ketika sedang sendiri, merasa sendiri di tengah keramaian atau ketika kita baru saja mengalami peristiwa yang emosional seperti ditinggal pergi orang yang dekat dengan kita.
Bahan renungannya biasanya sangat esensial seperti makna dan tujuan hidup. Dengan proses berpikir kontemplatif, seseorang bisa menarik hikmah dari setiap pengalaman hidupnya.
Output dari berpikir kontemplatif adalah kesadaran dan kebijaksanaan.
Para filsuf dan rohaniawan adalah orang-orang yang paling banyak menghabiskan waktunya berpikir dalam mode ini.
Dengan mengetahui ketiga mode berpikir di atas, apakah anda menjadi lebih produktif.
Semua tergantung anda, tapi setidaknya anda suda bisa lebih aware ketika anda sedang berpikir.
Anda bisa bertanya, saya sedang dalam mode apa ? Apakah output yang saya hasilkan sudah sesuai dengan tujuan saya berpikir ?