Mohon tunggu...
Dianne Deivie Dirk
Dianne Deivie Dirk Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya ingin berbagi sebelum 'PULANG"

Catatan kampung, kampungan dan tinggal di kampung terpencil di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jangan Sampai Monyet Hitam Endemic Sulawesi Utara Jadi Tinggal Cerita!

27 Oktober 2015   15:20 Diperbarui: 28 Februari 2019   04:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamatkan Hutan Tangkoko!! Walaupun hanya lewat, pagi tadi sempat hujan turun di sini, Minahasa Utara dan Bitung, terbayang kawasan-kawasan yang terbakar, Gunung KLabat, Kawasan Taman Wisata Alam Hutan Tangkoko, Dua Sudara Bitung, Kawasan-kawasan Perkebunan di seputaran SULUT.

Terbayang wajah-wajah memelas dan takut monyet-monyet hitam, Yaki pantat merah (Macaca Nigra), Tarsier Spectrum (Tarsius/Tembung) monyet terkecil didunia, Burung Rangkong (Burung Taong), Burung Anoa, Ular hijau, Rusa, Babi Rusa (babi utang) dan rekan-rekan mereka disana, bagaimana keadaan mereka saat ini?? Makan apa mereka, dimana mereka tidur?? Akankah mereka hanya tinggal cerita pengantar tidur??

Taman Wisata Alam Tangkoko terbakar

[/caption]

Menurut info online reporter 2543 ha Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Tangkoko dan Dua Sudara terbakar hangus, walaupun tim relawan yang tak kenal lelah berupaya dan sekian bantuan dari Pemda namun api belum sepenuhnya padam, api masih berpesta disana.

Sepanjang umurku belum pernah kemarau separah ini, gersang dimana-mana, kebakaran dispot-spot sepanjang jalan dari Mianahasa Utara sampai ke Kota Bitung terjadi beberapa bulan ini.

Walaupun kabarnya logistik terbatas banyak relawan Bitung terus memberikan tenaganya, seperti diungkapkan oleh seorang Relawan dari KPA Kansuwonus Bitung, Gerry Gundong yang seoarang Mahasiswa Universitas Negri Manado di Tondano Minahasa SULUT.

Semoga banyak relawan bisa membantu untuk pemadaman api di Tangkoko, walaupun bukan beruapa tenaga tapi sumbangan materi (makanan, masker, alat bantu, transportasi dll) lewat pos-pos yang dibuat untuk itu. SELAMATKAN HUTAN KITA, SELAMATKAN PARU-PARU BUMI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun