Mohon tunggu...
Dianne Deivie Dirk
Dianne Deivie Dirk Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya ingin berbagi sebelum 'PULANG"

Catatan kampung, kampungan dan tinggal di kampung terpencil di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemah

4 Juni 2015   08:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hidup ini adalah perkemahan yang sekali waktu kemah tempat persinggahan ini pasti dibongkar.

 

Tak terasa 7 tahun membuka perkemahan di Matuari bernama Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Tim 22, yang menghasilkan sejumlah persahabatan, perselisihan,  pertentangan hingga solusi. Kini, kami harus membuka Kemah baru bernama Fasilitator Tim 21 di Area Girian dan sekitarnya.  (Interesting thing in my life because harus mengiklaskanmu....)

Segenap sudut sudah menjadi saksi antara kau, aku dan mereka yang kemu dian disebut kita, sejumlah intrik, strategi dan perbedaan menjadikan kita lebih mengerti bahwa Tuhan menciptakan banyak hal untuk membuat kita lebih baik.

 

 

Ku ingat, waktu menemuimu dengan asing dan kaku saat itu, kita berjabat kemudian  mulai melukis sejumlah tema dan nuansa berwarna-warni yang dinamaiprioritas. Kita banyak menemui pembelajaran disana yang tak pernah bisa kita dapatkan dibangku kuliah setingkat doktoral sekalipun. 

Maafkan aku pabila banyak harapanmu yang belum terwujud, bagiku meninggalkanmu untuk menjadikanmu lebih baik adalah suatu kebaggaan sekaligus kebahagiaan, sebab aku mencintaimu lebih dari yang kau tau dan aku ingin melakukannya dengan carakusendiri........

Mentari sudah melewati batas ketinggiannya dan  aku hanya bisa merasakan hangatnya pantulan kebumi yang  kita pijak. Banyak doa yang kukirim agarselalu yang terbaik untuk kamu, aku, mereka dan kita.

Kutitip segenggam harapan padamu, Percayalah aku tetap Mencintaimu dantidak setitikpun itu sirna dari benakku, melepaskanmu seperti mengijinkanmu berlayar keperantauan untuk cita-citaluhurmu. Kita perlu dimensi untuk berubah, tidak hanya kau, sebagai masyarakat tapi juga aku sebagai Agent Of Change.

 

(Ku Persembahkan buat segenap Relawan dan Masyarakat dampinganku di PNPM Mandiri Perkotaan Bitung Sulawesi Utara* Kini bernama P2KP Kota, dan semua teman-teman Fasilitator sejak 2008-2015 yang dimulai dari nama Tim 25 hingga bernama Tim 22 yang mendampingi Matuari, suatu kebanggan bisa menjadi bagian dari kalian)

Akhirnya, ku Titip PLPBK Agrowisata Sagerat, my dream program, kepada Nova, Frully, Marsel, Sovin dan Maykel. (Kali ini, aku tak kuasa menahan air mataku bukan karena aku tak relah, tapi karenaa aku tau, inilah yang terbaik untukmu dan juga untukku.)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun