Mohon tunggu...
Pohon Kata
Pohon Kata Mohon Tunggu... Freelancer - Going where the wind blows

Ketika kau terjatuh segeralah berdiri, tak ada waktu untuk menangis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teroris memang tidak Humanis.

14 Maret 2010   02:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Teroris selalu menghantui kehidupan bermasyarakat.Menebarkan teror dengan tanpa kompromi, menggilas dengan ganas membuat dunia makin panas.Entah mengapa teroris selalu saja menghiasi berita di media massa bak artis yang naik daun, bahkan artispun kalah pamornya.

Akankah teroris hilang dari bumi ini?Pertanyaan yang pasti tidak ada jawabannya mengingat teroris sudah mengakar di bumi ini.Mati satu tumbuh seribu, seperti puisi jaman kemerdekaan tempo dulu.Jejaknya selalu meninggalkan kepedihan bagi orang lain.Darah, tangisan layaknya hiburan buat mereka.Entah pemahaman agama yang terlalu radikal ataupun ada motif dibalik itu, entahlah.

Jaring teroris serasa clandestein yang tak mudah diendus aparat, gerakannya licin bak pelaku gerilya...itulah teroris.

Saya kira ada hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi perkembangannya, sekali lagi mengurangi perkembangannya.

Memasukkan kurikulum tentang bahaya teroris di sekolah-sekolah.Dengan doktrin humanisme,agama, rasa nasionalisme barangkali solusi yang bijak untuk mematikan embrionya.Sejak dini disampaikan agar generasi muda memiiki pemahaman yang mendalam.

Membuat jaring penangkal yang kuat.Teroris punya jaringan yang kuat, harus dilawan pula dengan penangkal lebih kuat.Masyarakat adalah senjata ampuh buat perlawanan itu.Maksudnya?Ya mata dan telinga kita adalah kontrol buat keberadaan mereka.Kejelian serta partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini.Termasuk penggalangan pemuka agama serta tokoh masyarakat.Hal janggal sekeliling kita selalu diinformasikan.

Menumbuhkan ekonomi yang kuat.Kemiskinan sangat rentan terhadap pengaruh kejahatan, seyogyanya pemerintah lebih mengedepankan hal ekonomi dalam pembangunan.Meskipun saat ini itu memang jadi prioritas utama.

Dan yang terakhir menurut saya, dilakukan pendekatan militer.Dengan tindakan yang tegas dan lugas adalah hal terakhir yang barangkali jadi solusi.Ketegasan aparat sangat dibutuhkan.Agar keresahan di masyarakat bisa berkurang.

Itu tadi hanya pendapat, namanya pendapat boleh saja kan :) karena setiap orang punya hak untuk berpendapat.Yang pasti kita pasang telinga dan mata di setiap waktu.Waspada adalah hal yang sangat penting saat ini.Saya bukan pengamat teroris dan saya hanya seorang kuli yang ingin Indonesia aman, tenteram sehingga saya bisa menikmati kehidupan dengan keluarga yang saya cintai.Tanpa harus ada rasa kuatir dan was-was.

Bumi ini milik kita bersama, Tuhan menciptakan untuk dinikmati bersama.Alangkah indahnya bila kita bergandengan tangan tanpa melihat warna rambut kita, asal usul kita dan darimana golongan kita.

Biarkan kami menikmati kicauan burung dipagi hari, menikmati tawa canda orang yang kami cintai.Dan jangan bunuh mimpi - mimpi indah kami itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun