Mohon tunggu...
Dirham Rizaldi
Dirham Rizaldi Mohon Tunggu... -

Selain diKompasiana, tulisan saya terdapat pula di Longlifemagz.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Film "G30S/PKI" ala "Kids Zaman Now"

29 September 2017   23:08 Diperbarui: 30 September 2017   00:40 3278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasional.tempo.co

Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," Presiden Joko Widodo.

Mencuatnya kembali isu kebangkitan Komunis, Partai Komunis Indonesia (PKI), membuat publik kembali ketar-ketir. Phobia bangsa Indonesia kembali hadir mewaspadai kebangkitan Komunis, PKI yang katanya akan kembali hadir dan mengkudeta sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bak manusia Zombie yang kembali hidup siap memusnakan umat manusia demi berkuasanya Sarikat Zombie Nasional seperti film Redisent Evilbesutan Paul W. S. Anderson, Hantu-hantu komunis, PKI sama kesannya. Entah siapa yang mengangkat dan menghidupkan kembali, mungkin ini konspirasi dari Red Queen dengan Umbrella Corporationyang terkenal jahat itu.

Berbicara tentang Komunis, PKI, dan film, akhir-akhir ini muncul kembali wacana pemutaran film G30S PKI besutan Arifin C Noer. Wacana itu didukung salah satunya oleh Panglima Jendral Gatot Nurmantyo dengan maksud untuk mengingatkan kembali akan sejarah kelam bangsa terkhusus kepada generasi millineal, atau bahasa nge-trend-nya kids zaman now. Dan ini benar-benar ditanggapi serius, karena faktanya dibeberapa tempat sudah menyelenggarakannya.

Banyak ragam cara menontonnya, salah diantaranya dengan nonbar atau nonton bareng. Namun apalah daya, kids zaman now adalah generasi Millennial. Manusia yang lekat akan teknologi dan gudget, terlebih tradisi nonton bareng seiring waktu sudah tak seramai tahun 80an sampai 2000-an awal. Apalah enaknya nonton bareng, ditengah lapang, dikerubungi nyamuk, disuguhkan tahu dan singkong rebus. Itu bukan milik generasi ini lagi.

Bila yang dimaksud nonbar itu didalam ruangan, lalu film disiarkan melalui TV seperti yang nanti akan ditayangkan di TV One. Atau mungkin efeknya membuat TV-TV lain ikut menayangkan, mengganti siaran Tonight Show, Stand Up Comedy, Dunia Terbalik, Atau Anak Langit, maka tidak akan bertahan lama efek propagandanya.

Silahkan saja, anak-anak sekarang sudah tak terlalu exited untuk berlama-lama menonton didepan layar TV kecuali acara kesukaan dan naruto, anime yang memonopoli perkartuan di Indonesia.

Bahkan mungkin pamor TV sebagai media berita, info, interaksi, maupun hiburan nomor satu, 10 tahun lagi eufhoria-nya tak akan seperti diera 2000-an awal. Internet adalah salah competitor dari TV. Dengan Youtube sebagai opsi websiteyang dipilih para penggunanya, sebagian besar generasi kidszaman now, Jokowi: Generasi Y akan Ubah Landscape Politik 5-10 Tahun ke Depan. Ingat, "Youtube, Youtube Lebih dari TV! Boom!".

Peka akan hal itu, muncul ide ciamik dari Pak Presiden menanggapi masalah ini, terlontarlah kata untuk me-remake film G30S PKI. Menurut saya, ide ini sangat brillian,terkhusus agar kids zaman nowmelek akan sejarah. Terkait pengetahuan akan sejarah bangsa kepada yang muda-muda sebagai pembelajaran, tampaknya ini masuk dalam kewajiban negara untuk mendorong para sineas-sineas muda untuk menggarapnya.

Ide ini sangatlah penting, terlebih untuk merefleksasikan kembali dan dapat dijadikan arsip sejarah dimasa mendatang. Jangan mau kalah sama film jadul yang lain, Warkop DKI, Tiga Dara, R.A. Kartini, Lupus, Galih dan Ratna, dan yang baru Pengabdi Setan garapan ulang Joko Anwar.

Bila jadi diwujudkan remake film G30S PKI, ini saya suguhkan secara ikhlas hal-hal yang perlu diperhatian bari para penggarapnya. Semoga diterima dengan lapang dada, dan pertimbangkan secara sadar dan nyantai. Remake film G 30S PKI, harus...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun