Din Syamsudin dalam satu kesempatan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Muhammadiyah dengan Gagasan Islam Moderat sudah sesuai dengan nilai-nilai luhur yang di contohkan baginda Rasulullah Muhammad SAW, dalam membangun Kota Madinah, dimana kondisi saat Rasulullah hijrah ke Kota Madinah yang terkesan pedesaan, terbelakang, jauh dari peradaban, 10 tahun kemudian Kota madinah disulap menjadi kota madani sehingga mendapatkan julukan Al-Munawwarah, artinya kota yang memberikan cahaya, cahaya yang di maksud adalah peradaban yang maju dan berkembang ditengah masyarakat yang multi etnik.
Selain 10 nilai-nilai universalitas yang di-jadikan sebagai pedoman, Muhammadiyah memiliki 2 (dua) orientasi dalam membangun moderasi peradaban, iaitu; futureistic Orientation (QS. Al-Hashr (59) : 18) dan Quality Orientation (QS. Al-Mulk (67) : 2). Orientasi tersebut merupakan Orientasi Muhammadiyah dalam menyikapi perubahan zaman yang terus berkembang dari masa-kemasa.Â
Futureistic Orientation sebagaimana dimaksud adalah bagaimana kader-kader Muhammadiyah memiliki cita-cita, harapan di masa depan dengan terus melakukan perbaikan dan kebaikan dari hari ke hari, sehingga mereka siap dalam setiap kondisi dimanapun medannya. sedangkan Quality Orientation adalah upaya Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas kader melalui amal-amal usaha Muhammadiyah yang tersedia.
Nilai-nilai pondasi yang di-bangun dan dengan orientasi yang jelas, Muhammadiyah dapat selalu menghadirkan Al-hadharah (kemajuan) di setiap perubahan zaman khususnya di Indonesia umumnya di Dunia, hingga Muhammadiyah dapat bertahan dan terus berkembang di usia 109 tahun hingga saat 18 November 2021, sebagai ORMAS Islam Indonesia yang terus mengabdi dan berkontribusi nyata.
Dirga Septia Nugraha
Merupakan Mahasiswa PascasarjanaÂ
Universitas Muhammadiyah Malang
Prodi Magister Ilmu Hukum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H