Telok abang merupakan tradisi tujuhbelasan yang ada di kota Palembang. Setiap awal bulan Agustus banyak pedagang yang menjajakan dagangannya berupa Telok Abang. Apa itu telok abang? Telok abang berasal darikata Telok dan Abang. Jangan salah, telok abang bukan artinya telur punya abang (kakak). Arti dari telok abang adalah telok yang berarti telur dan abang yang berarti berwarna merah. Jadi telur yang berwarna merah. Jadi apa hubunganya telurberwarna merah dengan kemerdakaan bangsa Indonesia? Kenapa bisa orang Palembang menyambut hari kemerdekaan dengan telok abang?Sebenarnya tradisi telok abang di Palembang sudah dimulai dari sebelum bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Tradisi telok abang di Palembang dulunya merupakan tradisi yang dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun ratu Belanda Wilhelmina II pada saat Indonesia dalam masa kolonialisme. Namun tradisi telok abang menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat kota Palembang untuk memperingati kemerdekaan bangsa Indonesia
Telok abang merupakan telur rebus yang diberi warna merah. Ceritanya dahulu bahan yang digunakan untuk telok abang merupakan telur bebek, namun semakin hari telur ayam lebih banyak digunakan untuk bahan pembuatan telok abang. Pewarna yang digunakan untuk pembuatan telok abang merupakan pewarna makanan yang berwarna merah atau di dalam bahasa Palembang biasa disebut abang kue. Telok abang ini bukan hanya telur rebus berwarna merah. Tetapi telok abang dilengkapi dengan miniatur transportasi. Transportasi yang jadi miniatur pelengkap telok abang dominan kapal lalu diikuti pesawat terbang dan becak.Â
Ibu Nurbaya dan Ibu Mahani yang merupakan pedagang musiman Telok Abang di jalan Merdeka tepat berseberangan dengan kantor WalikotaPalembang sudah mulai dari tahun 2000an setiap tahun masih banyak antusias masyarakat yang ingin membeli telok abang maupun miniatur transportasi. Pada minggu pertama bulan Agustus, rata rata perhari Ibu Nurbaya mampu menjual 30-40 buah miniatur transportasi telok abang dalam satu hari dengan harga Rp 20.000 –Rp 35.000 persatuannya. Namun ibu Nurbaya mengatakan bahwa dapat menjual lebihdari 100 buah jika sudah mendekati 17 Agustus ataupun pada 17 Agustus yang merupakan puncak hari kemerdekaan.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-71. Semoga semakin terusberjaya dan menjadi bangsa yang benar benar merdeka. Jayalah bangsaku jayalahnegeriku!!!
Â
Salam Kompasiana! Salam Kompal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H