Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... -

kompasiana is no action talk only

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Pendukung Jokowi (Part. 2)

31 Agustus 2014   22:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:59 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belum sampai 1 bulan Jokowi sudah diumumkan oleh MK sebagai presiden terpilih 2014 -2019, Jokowi sudah menunjukkan arogansinya baik dalam membuat keputusan maupun dalam beretika politik. belum dilantik menjadi presiden saja Jokowi dengan gaya arogansinya menyatakan BBM harus segera dinaikkan, bahkan yang diberitakan oleh metro TV kalau Jokowi akan menaikkan harga BBM sesuai dengan harga internasional berarti tidak ada subsidi sama sekali.

jika dinilai dari sudut pandang pengambilan keputusan, maka Jokowi secara sepihak tanpa perhitungan yang matang malah mengambil keputusan tanpa didasari pertimbangan pertimbangan Dan masukan masukan dari partai Pendukungnya. ditambah lagi saat ini Jokowi belum sah menjadi presiden tetapi sudah meminta kepada SBY agar menaikkan harga BBM tanpa adanya subsidi sama sekali. maka bisa dinilai kalau Hal tersebut tidak sesuai dengan etika berpolitik berhubung saat ini SBY masih sebagai presiden. meskipun dialog antara SBY dengan Jokowi sudah berlangsung tapi terlihat seperti adanya ketidak puasan akan keputusan SBY yang tidak mau menaikkan harga BBM apalagi menaikkannya tanpa subsidi. Jokowi harus ingat bahwa sampai detik ini SBY adalah presiden dari seluruh bangsa Indonesia, keputusannya adalah keputusan bangsa Indonesia.

jika kita melihat dampak yang terjadi pada masyarakat, seandainya BBM dinaikkan tanpa adanya subsidi sama sekali, berati sekitar 10.000 rupiah perliter, maka masyarakat ekonomi lemah yang paling menderita akibat keputusan Jokowi ini. meskipun SBY sudah memastikan bahwa selama pemerintahannya ini tidak akan menaikkan harga BBM, tetapi tidak lama lagi maka BBM akan naik berhubung Jokowi yang akan menggantikannya.

jika kita nilai diwilayah kalimantan saja dimana masyarakatnya merupakan Pendukung Jokowi, hasil selisih suara untuk Jokowi memperoleh sekitar 1.5 juta suara, mereka kebanyakan bekerja sebagai petani karet, rotan serta perikanan. mereka akan mendapat dampak yang paling berat akan keputusan Jokowi tersebut. letak pedesaan mereka yang jauh dari kota berarti juga jauh dari SPBU tentu akan membuat harga BBM lebih melambung lagi. bahkan bisa mencapai sekitar 15.000 rupiah perliternya.

apakah bisa dijamin harga karet juga akan naik???
apakah bisa dijamin harga rotan akan naik???
berhubung rotan Dan karet harganya ditentukan sesuai permintaan pasar internasional maka tidak ada hubungannya dengan kenaikan harga BBM.

sedangkan perikanan untuk wilayah kalimantan penjualannya hanya antar desa saja, berhubung perikanannya tidak berupa tambak ataupun kolam, tetapi murni mencari ikan disungai dengan jala, renggek, ataupun lunta. sedangkan dalam pencarian ikan tersebut mereka menggunakan klotok (sejenis perahu kecil) yang menggunakan mesin yang pastinya membutuhkan BBM.

merekalah Pendukung Jokowi yang telah memberikan suara hingga perbedaan selisih suara untuk kemenangan Jokowi sekitar 1,5 juta suara, malah mendapat musibah dengan naiknya Jokowi.
#
#

#
#
#
#
#

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun