Mohon tunggu...
Dirga Candra Styawan
Dirga Candra Styawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dirga Candra Styawan merupakan mahasiswa S1 PPKn, FKIP, UNS. “Dirga” sapaan akrabnya di kampus, memiliki ketertarikan di dunia sosial dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh: Orientasi Utama Pendidikan Karakter di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat

20 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Kampung Naga dari atas tangga masuk (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024)

Sebagai salah satu desa adat di Indonesia, Kampung Naga memiliki beragam kekayaan budaya yang masih eksis hingga saat ini. Desa adat ini terletak di antara jalan penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. Secara administratif, Kampung Naga terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sedangkan secara geografis, Kampung Naga terletak di sebuah lembah yang akses menuju ke lokasinya diharuskan melewati sekitar 400an anak tangga. Konon, anak tangga yang dijadikan akses keluar masuk masyarakat Kampung Naga memiliki jumlah yang tidak sama setiap kali dihitung.

Sebagai sebuah desa adat, yang masyarakat di dalamnya memegang teguh ajaran leluhurnya, masyarakat adat di Kampung Naga memiliki salah satu kearifan lokal, yakni ajaran Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh.

Berdasarkan pemaparan dari salah seorang warga lokal, Mang Iin, Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh merupakan tujuan daripada pendidikan karakter yang dilakukan di Kampung Naga. Pendidikan karakter ini merupakan sebuah usaha yang dilakukan masyarakat setempat dalam mewariskan nilai-nilai adat yang telah ada sejak dahulu.

Secara etimologi, Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh terdiri dari tiga gabungan kata. Silih Asah merupakan ajaran mengenai pentingnya saling “mengasah”, mengajar atau saling mengajari. Sedangkan Silih Asih merupakan ajaran untuk saling “mengasihi” atau menyayangi satu sama lain. Kemudian Silih Asuh merupakan ajaran mengenai pentingnya saling “mengasuh” atau membimbing orang yang belum tahu (Wawancara dengan Mang Iin, 30/11/2024).

Konsep Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh ini menjadi patokan atau ukuran tercapainya pendidikan karakter yang dilakukan di Kampung Naga. Melalui pendidikan karakter ini, Mang Iin selaku warga lokal Kampung Naga berharap Kampung Naga menjadi sebuah desa adat yang tetap dapat mempertahankan eksistensi kearifan lokalnya di tengah gempuran moderenisasi saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun