Mohon tunggu...
Dirga Ayu
Dirga Ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikah atau S2

18 November 2015   20:17 Diperbarui: 19 November 2015   20:39 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini teman-teman kantor dan teman kuliah S2 saya tengah asyik membicarakan sebuah iklan di televisi yang cukup sukses membuat beberapa di antaranya galau dan 'baper' (kebawa perasaan). Iklan apaan sih? Saya pun ikut terusik. Maklum, saya tidak punya televisi, jadi tidak mengikuti perkembangan iklan di televisi. Seorang teman kemudian memberikan link video iklan tersebut. Nah, bagi anda yang juga belum tahu atau belum bisa menebak iklannya, berikut saya bagikan linknya untuk anda klik:

https://www.youtube.com/watch?v=d-JwaTgONrE

Ternyata iklan tersebut adalah iklan sebuah produk kecantikan atau lebih spesifiknya produk pencerah kulit wajah yang dikemas dalam sebuah wacana antara seorang gadis muda cantik berhijab dengan kedua orang tuanya. Layaknya orang tua kebanyakan, mereka menginginkan anak gadisnya untuk segera menikah apalagi jika sang jodoh telah disiapkan. Disebutkan bahwa pemuda tersebut adalah seorang yang terpelajar dan memiliki karir yang bagus. Kurang apa coba? "Nikah itu memang penting." ungkap sang ibu meyakinkan putrinya.

Alih-alih mengiyakan dengan segera, sang putri ternyata galau karena ia sedang menempuh studi lanjut S2. Rupanya kegalauan tersebut merupakan representasi kegalauan beberapa perempuan masa kini termasuk teman-teman saya, antara memilih menikah atau melanjutkan S2 hingga selesai dulu baru kemudian menikah--sama seperti gadis dalam iklan tersebut mengatakan, supaya menjadi jodoh yang 'pas', karena sama-sama terpelajar, punya karir yang bagus, sehingga menjadi 'sama' atau sejajar dengan sang calon mempelai pria.

Sejenak saya terkekeh, mengingat nasihat salah satu guru kala SMP yang mungkin prihatin melihat saya belum menikah juga di usia sekian. "Sekolah itu boleh, tidak salah. Tapi kamu harus ingat, pada akhirnya perempuan itu harus melayani keluarganya di rumah." begitu pesannya. Ah, apa iya?

Nah, bagaimana menurut pendapat anda tentang iklam tersebut? Setuju nggak sih? Atau jangan-jangan sama galaunya dengan perempuan muda dalam iklan tersebut: "Nikah dulu atau S2 dulu?" 

Setujukah anda dengan apa yang disampaikan gadis muda dalam iklan tersebut? Bila perlu, berikan komentar anda mengenai iklan tersebut. 

Saya nantikan opini anda :)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun