Mohon tunggu...
Dirga TriliandaPutra
Dirga TriliandaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang hobi olahraga terutama basket.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ernest Hemingway dan Karya Terbaiknya The Old Man and the Sea

8 Desember 2024   21:30 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ernest Hemingway adalah seorang novelis, penulis cerita pendek, dan jurnalis terkenal asal Amerika Serikat yang lahir di Illinois pada 21 Juli 1899. Ia dikenal karena gaya penulisannya yang unik dan gaya hidupnya yang penuh petualangan. Karirnya sebagai seorang penulis dimulai sebagai jurnalis di sebuah kantor surat kabar yang ada di Kansas City saat ia berusia tujuh belas tahun. Karya pertamanya yang sukses dan membuat namanya naik adalah "The Sun Also Rises" yang diterbitkan pada tahun 1926, yang mana karya inilah yang menandai awal karirnya dalam bidang sastra. Sejak saat itu, Hemingway terus menulis dan membuat banyak karya terkenal lainnya seperti "A Farewell to Arms" (1929), "For Whom the Bell Tolls" (1940), dan "The Old Man and the Sea" (1952).
Dikutip dari Wikipedia Hemingway pernah meraih Pulitzer Prize untuk kategori fiksi pada tahun 1953 dan Nobel Prize pada tahun 1954, dan ini semua ialah berkat karyanya "The Old Man and the Sea". Novel ini bercerita tentang Santiago, seorang nelayan tua yang berjuang melawan seekor marlin raksasa. Cerita dimulai ketika Santiago yang pergi melaut selama 84 hari tanpa menangkap satupun ikan, sehingga ia dianggap salao, atau sangat tidak beruntung, oleh warga desa yang lain. Meskipun begitu, Santiago tetap optimis dan ia juga didukung oleh seorang pemuda bernama Manolin. Meskipun Manolin lebih beruntung dalam menangkap ikan, ia tetap peduli dan menghormati Santiago. Pada hari ke-85, Santiago memutuskan untuk berlayar lebih jauh ke tengah laut dan pada akhirnya berhasil mengaitkan kailnya ke seekor marlin besar. Ikan itu sangat kuat dan membuat perahu Santiago semakin menjauh ke laut. Santiago bertarung melawan ikan tersebut selama tiga hari tiga malam. Setelah berhasil menangkap marlin itu, ia mulai kembali pulang ke pantai, tetapi perjalanan Santiago belum berakhir; sepanjang jalan pulang, hiu-hiu datang karena tertarik pada darah marlin tersebut. Meskipun Santiago berusaha keras untuk mempertahankan hasil tangkapannya, ia akhirnya pulang hanya dengan tengkorak ikan itu. Melihat tengkorak ikan yang besar itu, penduduk desa terkesan, tetapi Santiago merasa kecewa dan kalah karena kehilangan tersebut. Namun, ia menemukan ketenangan lagi karena persahabatannya dengan Manolin, dan mereka berdua berencana untuk memancing bersama lagi.
Sebuah karya yang akhirnya membuat Hemingway memenangkan Nobel Prize ini merupakan karya yang sangat menarik perhatian pembaca pada saat itu dan bahkan hingga sekarang karyanya terus dijadikan acuan oleh para sastrawan. Dalam karyanya ini terkandung banyak sekali pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Hemingway itu sendiri, beberapanya ialah pesan untuk ketabahan dan kesabaran, hal ini dibuktikan dengan karakter utamanya sendiri yaitu Santiago yang selama berbulan dan berhari-hari tidak kunjung mendapatkan ikan yang mana ia sendiri adalah seorang nelayan namun karena ketabahannya dan kesabarannya dalam menunggu dan juga usahanya untuk tetap optimis dan pantang menyerah akhirnya membuahkan hasil yakninya ia mendapatkan ikan yang sangat besar. Juga dalam karya ini terkandung pesan tentang persahabatan, dalam hal ini yakninya hubungan antara Santiago dan Manolin, persahabatan mereka menunjukan betapa pentingnya dukungan dari orang lain dalam menghadapi hambatan yang terjadi dalam hidup.
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa hingga saat ini karya dari Hemingway ini masih dijadikan acuan oleh sastrawan zaman sekarang hal ini ditandai dengan pengaruh dari gaya penulisan yang unik dan sederhana namun dalam, gaya ini mengajak pembaca seolah-olah terlibat dengan tema-tema kompleks namun dalam bahasa yang mudah dipahami. Hal-hal inilah yang akhirnya menjadi inspirasi bagi para pemulis-penulis diluar sana, dan dengan tulisannya Hemingway berhasil membuat generasi penulis untuk bisa menjelajahi emosi manusia yang kompleks dan karya ini masih relevan di seluruh waktu dan budaya sehingga menjadikan karya ini menjadi standar dalam studi sastra dan diskusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun