Mohon tunggu...
Dirce Pereira
Dirce Pereira Mohon Tunggu... -

You do not live at once. You only die once and live every day

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

One Funny Serious Girl

9 Januari 2015   01:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celebrity Profile

Katy Perry

Sempat ditolak dua label, sosok Katy Perry yang nyentrik, funny dan happy go lucky ternyata cukup bertolak belakang dengan masa kecilnya. Katy dibesarkan oleh orang tuanya dalam tradisi agama yang kuat karena ayah Katy adalah seorang Pastor. Musik yang mendominasi masa kecil Katy juga tidak lain dari musik gospel. Katy juga aktif sebagai penyanyi gereja. Setelah lulus SMA, Katy mulai mengejar karir bermusiknya. Dengan nama Katy Hudson, ia merilis album gospel di tahun 2001 dengan judul namanya sendiri. Album ini tidak sukses, dia kemudia merekam album dengan tim produksi The Matrix dan menyelesaikan sebagian besar album solo 2004-05 yang keduannya tidak satu pun dirilis. Perjuangan Katy sebagai penyanyi masihlah panjang dan berliku. Ketika anak muda seusianya masih asyik bersenang-senang, Katy harus meninggalkan kampung halamannya ke Los Angeles untuk bekerja keras mewujudkan impiannya. Suatu hari, seorang penyanyi bernama Glen Ballard dari label Island Def Jam Music Group mengajak Katy berkolaborasi di album barunya. Album tersebut seharusnya beredar tahun 2005. Namun, tanpa alasan yang jelas pihak label rekaman batal merilis album tersebut.
Kegagalannya itu tak membuat Katy patah semangat. Dia pun memposting beberapa single kolaborasi dengan Glen seperti "Box", "Diamonds" dan "Long Shot" di halaman MySpace miliknya. Nama Katy baru mulai dikenal ketika salah satu single duetnya dengan Glen, "Simple", berhasil masuk dalam album soundtrack film remaja "The Sisterhood of the Traveling Pants". Di sela-sela perjalanan karirnya, Katy sempat menjajal kemampuan sebagai bintang video musik beberapa band dan grup terkenal seperti video musik single P.O.D., "Goodbye for Now.

Namun Katy terus berusaha, Di tahun 2007, bersama Capitol Music Record, Katy yang mulai menggunakan nama panggung Katy Perry merilis single Ur So Gay yang cukup mendapat perhatian tapi gagal di tangga lagu. Baru pada tahun 2008, single I Kissed a Girl melambung di tangga music International. Singel kedua, Hot n Cold, semakin menggukuhkan posisi Katy Perry sebagai diva pop baru. Album keduanya, Teenage Dream (2010) pun melejit lewat tracks hit California Girls, Teenage Dream,Firework,ET,Last Friday Night, dan yang terakhir The one That Got Away. Album ini menjadi album kedua setelah Bad (album Michael Jackson) yang punya 5 lagu yang semuanya masuk tangga lagu Hot 100 Toppers. Katy Perry juga jadi satu-satunya artis yang lagunya bertahan selama 52 minggu di 10 besar tangga lagu Billboard Hot 100. Album ini juga yang membawanya mendapatkan enam nominasi Grammy Awards 2012, dengan dua nominasi bergengsi di antaranya, yaitu Album of the Year dan Record of the Year.

Tidak cukup dengan lagu dan lirik yang kontroversial, Katy juga membentuk pencitraan dirinya (public image) lewat penampilannya. Salah satu ciri khas Katy Perry adalah gaya fashion-nya. Katy senang bereksperimen makeup, fashion dan jadi pusat perhatian. Setiap tampil di konser bajunya berganti-ganti. Dalam hal fashion, Katy bisa berubah cepat dari satu gayake gaya lain. Awalnya Katy terinspirasi Dita Von Teese ala tahun 1950-an, namun lama-lama gaya tersebut terlalu mainstream. Akhirnya Katy memutuskan mencari gayanya sendiri. Dia menggabungkan warna pastel dengan memamerkan lekuk tubuhnya. Katy sulit mendefinisikan gaya yang dipakainya. Sebenarnya Katy tidak ingin sekedar mengikuti trend. Gayanya adalah gaya Lolita meets Old Hollywood Glam. Stylist Katy berkata jika image Katy itu very colorful and vintage. Kecantikan Katy Perry juga khas ala pin up girl. Dia banyak mengambil inspirasi dari buku-buku sejarah. Dia paling suka gaya gaya 1940-an yang glamor, dan gaya hippy ala 1970-an. Tapi kadang-kadang jika sedang bosan, dia juga akan mencoba gaya hip-hop Brooklyn tahun 1980-an dengan anting ala hula hop. Katy bilang siapapun bisa berdandan dengan gayanya sendiri yang penting kita percaya diri. Tapi, baju dan make up yang heboh saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan inner beauty dan attitude yang menunjang. Dan Katy berhasil membentuk citra sebagai penyanyi cewek yang seksi tapi tetap fun dan tidak ‘jaim’ untuk melakukan hal-hal yang konyol dan lucu. Perry dikenal dengan gayanya yang tidak biasa dalam berpakaian, hal ini sering terlihat lucu warna yang cerah, mengingatkan kita kepada dekade yang berbeda dan perry sering menggunakan aksesoris bentuk buah, terutama semangka sebagai bagian dari pakaiannya.Dia mendefinisikan gaya busananya sebagai sedikit racian hal yang berbeda

Dilihat dari profil Katy Perry yang mulai karir melalui media internet, ada juga teori Agenda setting yang dikatakan oleh McCombs dan DL Shaw (1972) adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting, jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asusmi ini berkaitan dengan proses terkenalnya katy yang melalui media, yang awalnya dia gagal tetapi dengan penuh semangat sehingga perry menjadi sukses melalui media baru hingga saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun