Mohon tunggu...
Kebijakan Pilihan

Rakyat Kecil dan Euforia Pilpres 2019

29 Oktober 2018   12:38 Diperbarui: 29 Oktober 2018   12:40 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keramaian untuk menyambut pilpres 2019 sudah mulai terlihat di segala penjuru nusantara. Di kubu pasangan nomor urut 1 dan 2 pun sama-sama menyiapkan kampanye terbaik yang nantinya akan disuguhkan kepada semua masyarakat Indonesia. Semua seakan sibuk untuk menjadi yang terbaik, entah hanya untuk pecitraan atau memang tulus dari hati nurani. 

Janji-janji diantara kedua pasangan sudah mulai sedikit demi sedikit disebarluaskan. Semua larut dalam suguhan berita politik di televisi hingga dunia maya tentang pilpres 2019 yang akan datang. 

Mulai dari petinggi negara dan partai politik menyiapkan bentuk-bentuk kebaikan yang dikemas sangat rapi, supaya masyarakat biasa yang bermodal lulusan sd dan smp percaya akan bujuk rayuan mereka yang berkedok kebaikan sesaat. Dalam politik semua dapat dilakukan demi tujuan yang ingin mereka capai.

Pilpres berkaitan dengan partai politik, permainan politik, strategi berpolitik, dan banyak macamnya yang semua berkaitan dengan politik. Dalam politik tidak ada kata ikhlas atau tanpa pamrih. Dalam kegiatan pilpres, semua cara dipakai untuk menunjukkan bahwa partai politik merekalah yang unggul, capres dan cawapres merekalah yang terbaik. 

Hal ini menjadi ajang unjuk kebolehan untuk tiap-tiap partai politik. Bersaing dengan akal sehat sampai dengan hal curang, bukan lagi suatu hal mengejutkan. Semua dilakukan untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat Indonesia. 

Sasaran empuk partai politik adalah rakyat kecil dan tertindas. Anggota partai politik dengan lihai berperan menjalankan kebaikan dan memberikan apa saja, supaya rakyat kecil mau memberikan suaranya untuk partai politik tersebut.

Rakyat kecil adalah mereka yang secara tidak langsung mempunyai andil yang cukup besar dalam kelangsungan hidup suatu negara. Bisa saya tarik contoh, seperti para petani. Para petani mempunyai tanggung jawab yang cukup berat dan mendapat hak hasil yang bahkan jauh dari kata sesuai atau sejahtera. 

Mereka semua menyediakan kebutuhan pangan semua rakyat Indonesia, mulai dari menanam padi, berkebun, dan menanam segala kebutuhan yang bisa menunjang pangan rakyat Indonesia. Di pilpres yang akan datang, suara mereka sangat menentukan pemimpin yang mana yang akan membuat hidup mereka menjadi jauh lebik lagi. 

Tetapi, kebanyakan dari mereka hanya lulusan sd dan smp, dengan kurangnya pengetahuan dalam hal politik. Yang mereka inginkan hanya hidup layak, dan hargai usaha mereka dengan sebaik- baiknya.

Masih banyak petani di Indonesia yang kekurangan dalam kebutuhan sehari-hari, kesehatan, pendidikan, dan sarana dalam bertani atau berkebun. Dalam kampanye-kampanye yang nantinya akan diadakan oleh 2 pasangan capres dan cawapres ini, pastinya ada saja oknum yang memanfaatkannya. 

Mengiming-imingi segala bentuk kesejahteraan sosial, membantu mendapatkan hak para petani, dan memberikan pendidikan dan kesehatan yang jauh lebih baik lagi. Apakah ini dilakukan dengan niat tulus? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun