Sebuah profesionalisme dalam keperawatan tidak hanya berakar pada kemampuan teknis dan empati terhadap pasien saja, tetapi juga pada kemampuan berpikir logis dan kritis dalam mengambil keputusan. Seperti di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), profesionalisme perawat diwujudkan melalui perpaduan antara kompetensi klinis, etika, dan pemikiran analitis. Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUA menghadapi berbagai tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, termasuk menangani kasus kompleks, membimbing mahasiswa, dan mengelola keterbatasan sumber daya. Â
Perawat di RSUA tidak hanya dituntut untuk menjalankan tugas medis saja, tetapi juga menjadi penggerak inovasi dan pengembangan keilmuan. Pemikiran logis dan kritis membantu mereka dalam menghadapi situasi dinamis, menyelesaikan masalah klinis, serta menjalin kolaborasi multidisiplin. Artikel ini membahas bagaimana profesionalisme keperawatan di RSUA, yang dilandasi oleh logika dan pemikiran kritis, menjadi pilar utama dalam pelayanan kesehatan modern.
Profesionalisme dalam keperawatan mencakup berbagai aspek, termasuk kompetensi teknis, tanggung jawab etis, dan kemampuan interpersonal. Di RSUA, profesionalisme ini diwujudkan melalui peran penting perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi. Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUA memiliki standar tinggi dalam pelaksanaan tugas medis. Perawat di RSUA dilatih untuk menggunakan alat medis canggih, memahami protokol perawatan terbaru, dan menangani kasus-kasus kompleks. Misalnya, di unit perawatan intensif (ICU), perawat harus mampu memantau tanda-tanda vital pasien, mengelola ventilator, dan merespons kondisi kritis dengan cepat. Kompetensi teknis ini ditingkatkan melalui pelatihan rutin, diskusi kasus, dan supervisi oleh tenaga medis senior. Dengan pendekatan ini, perawat di RSUA tidak hanya memahami tugas mereka, tetapi juga mampu melaksanakan tindakan medis dengan akurasi dan kepercayaan diri. Â
Profesionalisme juga mencakup tanggung jawab etis dalam merawat pasien. Sebagai seorang perawat pasti  menerapkan prinsip-prinsip etika, seperti menghormati otonomi pasien, menjaga kerahasiaan informasi, dan memberikan perawatan yang adil. Dalam situasi yang penuh tekanan, seperti pasien dengan penyakit terminal, perawat berperan sebagai pendamping emosional yang menjaga martabat pasien hingga akhir hayat. Tidak hanya itu rumah sakit pendidikan dan rujukan, RSUA melibatkan berbagai profesi medis, seperti dokter, apoteker, dan fisioterapis. Perawat di RSUA menunjukkan profesionalisme dengan menjaga komunikasi yang efektif, berpartisipasi dalam diskusi kasus, dan memastikan koordinasi yang lancar antara semua pihak. Â
Logika adalah elemen penting dalam keperawatan, terutama dalam pengambilan keputusan klinis. Perawat di RSUA menggunakan logika untuk menganalisis data pasien, mengevaluasi intervensi medis, dan memprediksi hasil perawatan. Logika membantu perawat menyusun langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis. Misalnya, ketika seorang pasien mengalami penurunan kondisi mendadak, perawat menggunakan logika untuk: Â
- Mengidentifikasi gejala yang muncul. Â
- Menganalisis kemungkinan penyebab berdasarkan data yang tersedia. Â
- Mengambil tindakan awal sambil berkoordinasi dengan dokter. Â
Pendekatan ini memastikan bahwa keputusan yang nantinya akan diambil berdasarkan fakta, bukan asumsi saja. Â
Tidak hanya itu dalam situasi darurat pun, logika membantu perawat mengatur prioritas dengan cepat. Mereka menentukan tindakan mana yang paling mendesak untuk dilakukan, seperti memberikan oksigen pada pasien yang sesak napas sebelum memeriksa tekanan darah agar pasien terselamatkan.
Â
Pemikiran kritis adalah kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara mendalam, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan membuat keputusan yang tepat. Di RSUA, pemikiran kritis menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan klinis dan administratif. Seperti mengevaluasi kondisi pasien pasti membutuhkan pemikiran kritis yang memungkinkan perawat mengevaluasi kondisi pasien secara komprehensif. Sebagai contoh, jika seorang pasien menunjukkan gejala yang tidak biasa, perawat di RSUA tidak hanya mencatat gejala tersebut, tetapi juga mempertimbangkan: Â
- Apakah gejala tersebut terkait dengan penyakit utama atau efek samping pengobatan. Â
- Intervensi apa yang paling sesuai berdasarkan kondisi pasien dan riwayat medisnya. Â
- Bagaimana menjelaskan kondisi ini kepada dokter untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Â
Dalam pengambilan keputusan di situasi dengan keterbatasan sumber daya, pemikiran kritis membantu perawat menentukan prioritas tindakan. Sebagai contoh, jika ada dua pasien dengan kondisi serius, perawat harus memutuskan siapa yang memerlukan intervensi lebih dahulu berdasarkan tingkat urgensinya dan tidak membedakan status sosial dari sang pasien tersebut. Pemikiran kritis juga digunakan dalam merancang rencana perawatan yang holistik. Perawat di RSUA mempertimbangkan aspek fisik, emosional, dan sosial pasien untuk menciptakan strategi perawatan yang efektif. Â
Menjadi seorang profesional dalam dunia keperawatan seperti hasil observasi saya yang ada di RSUA adalah perpaduan antara kompetensi teknis, etika, logika, dan pemikiran kritis. Dalam lingkungan yang kompleks dan dinamis, perawat di RSUA menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menangani kasus medis, memberikan dukungan emosional, dan berkontribusi pada pendidikan serta penelitian. Logika membantu perawat mengambil keputusan yang rasional dan efisien, sementara pemikiran kritis memungkinkan mereka mengevaluasi situasi secara mendalam dan menciptakan solusi yang inovatif. Dengan dedikasi dan kompetensi ini, perawat di RSUA menjadi pilar utama pelayanan kesehatan modern yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutannya. Keberhasilan integrasi logika dan pemikiran kritis dalam keperawatan di RSUA menjadi model yang dapat ditiru oleh institusi kesehatan lainnya untuk meningkatkan standar pelayanan dan memastikan kesejahteraan pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H