Mohon tunggu...
Diva AmeliaBudiyanto
Diva AmeliaBudiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif jurusan Pendidikan bahasa dan sastra indonesia Univeritas Islam negri syarif hidayatullah jakarta

Gemar menulis dan Membaca, Minat dalam bidang kesastraan,saya orang yang tertutup sehingga hanya bisa menuabgkan perasaan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hereditas dan Lingkungan Dalam Proses Pengembangan

27 Oktober 2024   23:38 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber: Dokumen Pribadi

Perkembangan manusia adalah proses yang rumit, dipengaruhi oleh dua faktor utama yang saling berhubungan: hereditas dan lingkungan. Memahami kedua faktor ini penting untuk melihat bagaimana individu tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Hereditas, yang merupakan warisan genetik dari orang tua, membentuk dasar perkembangan seseorang. Faktor ini berpengaruh tidak hanya pada karakteristik fisik seperti bentuk tubuh dan warna kulit, tetapi juga pada aspek yang lebih rumit seperti kecerdasan dan bakat.

1. Pengertian dan Peran Hereditas
Hereditas adalah potensi yang diwariskan dari orangtua kepada generasi penerus melalui gen-gen Mencakup sifat-sifat biologis seperti:
  - Bentuk tubuh
  - Warna kulit
  - Inteligensi
  - Bakat
  - Potensi penyakit/cacat tubuh
- Mempengaruhi perilaku individu seperti kebiasaan makan dan cara berbicara
- Dalam perspektif Islam, fitrah (potensi dasar dari Allah) juga dipengaruhi hereditas

Keturunan tidak hanya mewariskan sifat fisik, tapi juga bisa memengaruhi perilaku tertentu. Konsep fitrah dalam Islam menunjukkan bahwa potensi dasar manusia juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, lingkungan juga berperan besar. Mulai dari kondisi fisik hingga lingkungan sosial, semuanya membentuk kita. Interaksi antara gen dan lingkungan ini menciptakan kombinasi unik pada setiap individu. Misalnya, potensi kecerdasan yang kita warisi bisa berkembang maksimal jika didukung oleh lingkungan yang kaya stimulasi. 

Dalam konteks ini, teori empirisme yang dikemukakan oleh John Locke memberikan perspektif menarik dengan analoginya tentang "tabula rasa" atau kertas putih kosong. Teori ini menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan pendidikan dalam membentuk kualitas seseorang. Pemikiran ini kemudian diperkaya oleh Jean-Jacques Rousseau yang memandang manusia sebagai makhluk yang pada dasarnya baik. Perkembangan manusia bukanlah proses yang statis, melainkan hasil dari interaksi dinamis dan berkelanjutan antara faktor hereditas dan lingkungan.

3. Interaksi Hereditas dan Lingkungan
- Keduanya saling membutuhkan dan interdependen
- Hereditas memberikan dasar biologis sebelum kelahiran
- Lingkungan mempengaruhi perkembangan setelah kelahiran
- Contoh interaksi: gizi masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan otak dan inteligensi di masa dewas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun