Kehidupan manusia dipengaruhi oleh dua proses yang berlangsung terus-menerus: pertumbuhan dan perkembangan.Â
Keduanya saling mendukung satu sama lain. Pertumbuhan merupakan fenomena alami yang dialami oleh semua makhluk
hidup, termasuk manusia. Menurut Sumarto dan Hartono (1994) menjelaskan tentang pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sahat, dalam perjalanan wakra tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmini dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmani yang merupakan pembawaan) dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.Â
Adapun yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah sebagai berikut:
1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh prinsip ini, seperti kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, me- ningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contohnya, seperti terjadinya per- ubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Contohnya, untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai
tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.
*Teori Perkembangan
 1. Teori Jean Piaget
Definisi Perkembangan Kognitif menurut pandangan Jean Piaget bergantung pada bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan. Anak-anak akan secara aktif membangun dan menciptakan skema. Skema dalam teori ini adalah kerangka kognitif anak dalam mengorganisasi dan memahami suatu informasi.
a. Asimilasi
Ketika anak berinteraksi dengan lingkungannya, terjadi penyesuaian terhadap skema. Misalnya ketika anak melihat seekor anjing, maka anak akan memiliki skema bahwa anjing adalah hewan berkaki empat, dan memiliki ekor. Lalu setelah melihat anjing yang lebih kecil, maka terjadi asimilasi dengan tetap pada skema bahwa ada anjing yang berbeda yang lebih kecil.
b. Akomodasi
Proses akomodasi merupakan lanjutan dari asimilasi, ketika anak berinteraksi dengan lingkungannya dan informasi baru yang didapatnya ternyata tidak cocok dengan skema lama, maka terjadi penyesuaian skema yang ada dengan situasi yang baru. Misalnya ketika anak melihat kambing, dengan skema lamanya maka anak akan berkata bahwa itu adalah anjing
karena memiliki ekor dan berkaki empat.
2. Lev Vygotsky:
Menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan. Memperkenalkan konsep Zone of Proximal Development (zona perkembangan) dan Scaffolding (dukungan dari orang yang lebih tahu).
*Perkembangan Psikomotorik
-Melibatkan kontrol gerakan tubuh yang terkoordinasi antara saraf dan otot.
-Terdiri dari keterampilan motorik kasar (seperti berjalan) dan motorik halus (seperti menulis).
-Penting untuk perkembangan keseluruhan anak, mempengaruhi aspek kognitif, sosial, dan emosional.
*Perbedaan Individual dalam Perkembangan