15 atau 20 tahun lalu mungkin kita pernah berkirim surat dengan teman atau sanak saudara yang tinggal jauh agar tetap terjalin komunikasi, walaupun memang pada saat itu sudah ada media telepon. Tapi tidak seperti sekarang, fasilitas saat itu seperti ponsel, pulsa, kartu perdana, internet, dan lain pendukungnya belum banyak dan belum terjangkau oleh seluruh elemen masyarakat.
Kita harus mencari telepon umum, wartel atau ke kantor pos untuk menghubungi atau memberi kabar pada kerabat karena telepon genggam masih sangat jarang digunakan karena harga yang belum terjangkau oleh masyarakat.
Perubahan pesat terjadi pada teknologi pada seluruh aspek sehingga hal ini berdampak pada masyarakat dengan gaya hidup, komunikasi serta transformasi informasi. Dampak positif dan negatif dapat langsung dirasakan oleh banyak orang secara sadar atau tidak.
Nilai - nilai etika dan norma yang dipegang oleh masyarakat juga mengalami transformasi signifikan.
Mari kita kaji bagaimana perubahan ini terjadi dan mengapa penting untuk memahami dampaknya.
Etika, Norma dan Moral
Morality matters because most people, when they are genuinely honest with themselves, associate doing well in life with being a good person. Having moral character is still essential to most people's conceptions of what makes a person flourish in his or her life [4].
Moralitas penting karena kebanyakan orang, ketika mereka benar-benar jujur pada diri sendiri, mengasosiasikan keberhasilan dalam hidup dengan menjadi orang baik. Memiliki karakter moral masih penting bagi konsepsi kebanyakan orang tentang apa yang membuat seseorang berkembang dalam hidupnya [4].
Ethics in its original meaning refers to codes of behaviour or sets of values that set out what is right or wrong to do within particular contexts [2].
Etika dalam arti aslinya mengacu pada kode perilaku atau serangkaian nilai yang menetapkan apa yang benar atau salah untuk dilakukan dalam konteks tertentu [2].
Etika adalah suatu nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan pendapat lain, refleksi sistematika mengenai moral, tercermin lewat ilmu yang disebut etika. Moral membicarakan apa adanya, sementara etika membicarakan apa yang seharusnya. Moral menyatakan tentang ukuran baik dan buruk, etika menjelaskan ukuran tersebut [3].