Magang Industri adalah kegiatan Kegiatan Pembelajaran yang memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa terkait kegiatan riil di dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja yang dilaksanakan selama 1 semester (setara 20 SKS) sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku. Melalui Magang indutri mahasiswa memperoleh hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dan sebagainya), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dan sebagainya).
Magang Indutri ditawarkan atau diinisiasi oleh Program Studi masing-masing. Magang dapat berlangsung dalam berbagai sektor dan memberikan kesempatan bagi peserta magang untuk memahami dinamika industri, membangun jaringan profesional, dan menguji minat serta keterampilan mereka dalam lingkungan kerja yang sebenarnya. Pada kesempatan kali ini saya sebagai penulis berkesempatan melakukan kegiatan magang di PT. PAL Indonesia.
PT. PAL Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlokasi di Surabaya Jawa Timur sebagai industri galangan kapal. Awal mula PT. PAL Indonesia yaitu dari sebuah galangan kapal yang bernama Marine Establishment (ME) dan diresmikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada masa pendudukan Jepang, Perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124. Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menjadikan perusahaan ini menjadikan tingkat nasional dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).
Pada kesempatan kali ini saya Diovani Dwi Pamungkas sebagai mahasiswa Program Studi S1 Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya berkesempatan untuk melakukan magang industri di Departemen QA Struktur dan perlengkapan Lambung Divisi Technology & QA mulai tanggal 15 Januari 2024 hinggan 15 Mei 2024.
Departemen QA Struktur dan perlengkapan Lambung Memiliki tugas melaksanakan pekerjaan pengecekan bidang pengendalian mutu produksi pada bagian struktur dan perlengkapan kontruksi lambung yang berkaitan dengan kegiatan fabrikasi dan instalasi serta pemeliharaan dan perbaikan.Â
Departemen ini membawahi dan membina 4 biro yaitu: Biro Hull Construction yang memiliki tugas untuk mengecek kualitas pengerjaan pada bagian lambung kapal terutama pada konstruksinya apakah terdapat bagian yang perlu diperbaiki atau tidak. Biro Hull Outfitting Biro yang bertugas untuk mengecek kualitas pengerjaan pada bagian lambung kapal terutama pada pemasangan bagian-bagiannya termasuk interior dan peralatan lain.Â
Biro Welding yang bertugas untuk merencanakan prosedur pengelasan meliputi WPS, PQR, serta pengujian terhadap welder sesuai dengan standar yang berlaku. Yang terakhir Biro Painting & GRP yang bertugas untuk mengecek kualitas pengerjaan pada bagian lambung kapal terutama pada kualitas pengecatan maupun GRP pada kapal.