Kamu termasuk orang yang susah mendapatkan masker meski sudah keliling kesana kemari ke berbagai apotek? Tenang, kamu tidak sendiri. Sejak virus Corona atau Covid-19 menyerang negeri ini, stok masker, hand sanitizer hingga bahan-bahan herbal seperti jahe, kunyit, sereh dan jeruk nipis memang tiba-tiba langka. Jika pun ada, pasti sudah dibandrol dengan harga yang fantastis.
Semua fokus masyarakat, lembaga sosial hingga pemerintah sudah sepenuhnya tertuju kepada wabah ini. Banyak lembaga sosial yang berlomba-lomba menggalang dana untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), masker, disinfektan, hand sanitizer dan lain sebagainya.
Pemerintah pun tak tinggal diam, pasokan tenaga medis hingga asupan dana sudah diterjunkan. Termasuk juga orang-orang terkaya di Indonesia, mereka juga turut ambil andil, seperti Pendiri Grup Mayapada, Dato Sri Tahir.
Tahir yang dijuluki orang terkaya di Indonesia itu tak bisa hanya ongkang-ongkang kaki melihat masyarakat Indonesia 'diserang' oleh Covid-19. Hati nuraninya pun terketuk hingga akhirnya menggelontorkan uang demi penanganan virus ini. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung, yaitu Rp 52 miliar.
Tidak hanya untuk DKI Jakarta, Tahir membagi bantuannya ke berbagai wilayah yang sudah terdampak diantaranya Jawa Barat sekitar Rp 10 miliar, Jawa Tengah Rp 10 miliar, dan Jawa Timur Rp 10 miliar dan sisanya sekitar 22 miliar diperuntukkan kepada Ibu Kota, Jakarta.
Ternyata bantuan yang diberikannya pun bermacam-macam, mulai dari tunai atau voucher belanja sebesar 70% dari total sumbangan, ada pula yang berbentuk alat-alat kesehatan seperti masker, infrared thermometer dan hand sanitizer. Ada juga tambahan dalam bentuk makanan dan minuman yang merupakan donasi dari Orang Tua Group.
"Bantuan untuk warga DKI Jakarta senilai Rp 22 Miliar sendiri, sebagiannya telah kami berikan kepada Kementerian Sosial pada hari Selasa, 24 Maret 2020 lalu dalam bentuk tunai atau voucher belanja dengan total nilai Rp 2 Milyar. Kemudian sisanya, Mayapada Group dan Tahir Foundation akan menyerahkan kepada Mesjid Istiqlal sebesar 80%, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 10% dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) 10%" ujar Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir dalam keterangannya, Jumat (27/3/2020), dilansir dari detik.com.
Di wilayah DKI Jakarta, ia menaruh perhatian besar terutama tempat ibadah. Masjid Istiqlal saja misalnya, bantuan yang diberikan kepada salah satu masjid terbesar di wilayah Asia Tenggara itu ternyata akan disalurkan juga ke berbagai masjid dan pesantren di DKI Jakarta yang membutuhkan.
Tahir dan Mayapada Group nampaknya memang tak ingin wabah ini berlama-lama di tanah air. Mereka pun mengajak mssyarakat untuk ikut memberi dukungan dan bantuan guna menghadapi Covid-19 ini.
Ya, tindakan yang dilakukan Tahir memang sudah sepantasnya diacungi jempol. Karena di saat yang sama, dokter, perawat dan petugas yang berdedikasi di garda terdepan untuk melawan virus ini memang sangat membutuhkan bantuan. Jika bukan masyarakat, siapa lagi yang akan menolong negeri ini?
Sumber http://tz.ucweb.com/hXC32