Saat ini, perubahan iklim menjadi salah satu isu utama yang menjadi perhatian dunia. Masalah perubahan iklim juga telah menjadi masalah kebijakan publik terbesar yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Perubahan iklim secara langsung berdampak negatif kepada manusia dan lingkungan sekitarnya. Dapat diambil suatu aspek yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim yaitu sektor pertanian, dalam sektor ini iklim menjadi salah satu faktor utama dalam kelancaran dan kefisiensian jalan nya proses pertanian.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hubungan antara perubahan iklim terhadap sektor pertanian, ada baik nya kita ketahui terlebih dahulu apa itu iklim dan apa itu pertanian.
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan penggunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Menurut Mosher pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehingga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu benang merah dimana diantara iklim dan pertanian terdapat hubungan yang sama erat kaitannya. Maka hal ini lah yang akan dikaji dalam tulisan ini.
Judul pada tulisan ini adalah hubungan antara perubahan iklim sektor pertanian, hal ini merujuk pada dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yang terjadi terhadap sektor pertanian, yang mana diketahui perubahan iklim ini memberikan dampak negatif bagi sektor pertanian. Hubungan ini lah yang membuat terganggu nya keadaan serta proses pada sektor pertanian, karena hubungan yang terjadi ini berupa dampak negatif yang sangat merugikan sektor pertanian.
Dimulai dari apa itu perubahan iklim, menurut konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan Perubahan iklim sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Selain pendapat dari UNFCCC tersebut terdapat pendapat lain mengenai perubahan iklim yaitu, United States Global Climate Change Programme mendefinisikan perubahan iklim sebagai reaksi ekstrem fenomena cuaca yang menciptakan dampak negatif pada sumber daya pertanian, sumber daya air, kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang menyebabkan dua kali lipat dari konsentrasi karbon dioksida dalam ekosistem.
Seperti yang sudah kita ketahui banyak sekali isu-isu yang berkaitan dengan perubahan iklim di era saat ini. Terutama isu terkait dengan dampak yang dirasakan oleh sektor pertanian terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan banyak perubahan di permukaan bumi seperti ditunjukkan oleh pangan dan sistem produksi pertanian pada umumnya. Pertanian merupakan sub sektor tanaman pangan dan hortikultura yang paling rentan terhadap perubahan pola curah hujan. Hal ini berdampak bagi petani yang tidak lagi memprediksi musim tanam secara akurat.Â
Tanaman hortikultura umumnya merupakan tanaman semusim yang relatif sensitif terhadap cekaman (kelebihan dan kekurangan) air. Secara teknis, kerentanan tanaman hortikultura sangat berhubungan dengan sistem penggunaan lahan, sifat tanah, pola tanam, teknologi pengelolaan tanah, air, tanaman, dan varietas. Oleh sebab itu, kerentanan tanaman hortikultura terhadap pola curah hujan akan berimbas pada luas areal tanam, produktivitas dan kualitas hasil.