Mohon tunggu...
Diorama Sense
Diorama Sense Mohon Tunggu... Lainnya - PROMAHADESA 2023 UNIVERSITAS JEMBER

Diorama Sense adalah kelompok tim PROMAHADESA 2023 di bawah naungan tim LP2M Universitas Jember yang berfokus pada diorama mitigasi bencana alam (banjir, kebakaran, dan gempa bumi) dengan menerapkan ilmu disiplin fisika dan teknik elektro dengan subjek atau tujuannya kepada siswa/siswi SMAN 3 Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaatkan Sistem Pembelajaran PBL, Tim Promahadesa Dioramasense UNEJ Lakukan Edukasi Simulasi Bencana di SMAN 3 Jember

24 Oktober 2023   01:23 Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Promahadesa DioramaSense (Dokumentasi pribadi : Faron, 2023)

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk bekerja kooperatif dalam kelompok, berpikir kritis, dan mengatasi masalah. Metode ini memanfaatkan pemecahan masalah dalam pembelajaran, mengajarkan siswa untuk menghadapi masalah dan menggunakan metode brainstorming untuk mencari solusi.

Promahadesa atau Program Mahasiswa Berdesa merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember dimana promahadesa ini sebagai ajang mahasiswa untuk mengajukan ide atau inovasinya dan juga bisa dibilang program penyetaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tujuan mengabdi kepada masyarakat. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk mengenalkan simulasi dari bencana banjir, kebakaran hingga gempa vulkanik dengan memanfaatkan sIstem pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan alat peraga diorama sebagai simulasi dari bencana tersebut.

SMAN 3 Jember merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang ada di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten jember. Dalam meningkatkan kualitas sekolah, Pendidikan, dan teknis sumber belajar di sekolah, tim promahadesa dioramasense memilih SMAN 3 Jember sebagai tempat yang terpilih untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Tim promahadesa Dioramasense berhasil merancang dan membuat diorama alat peraga bencana banjir, kebakaran, dan gempa vulkanik yang diberi nama DioramaSense. DioramaSense sendri terdiri dari gabungan dua kata yaitu diorama dan sense. Diorama sendiri adalah sebuah representasi tiga dimensi dari sebuah adegan atau pemandangan yang dibuat dalam bentuk miniatur, sedangkan sense berasal dari Bahasa inggris yang memiliki arti merasakan atau memahami sesuatu yang merujuk pada insting, pemahaman atau persepsi yang mendalam tentang suatu informasi atau hal. Sehingga dengan adanya DioramaSense ini, tim promahadesa DioramaSense yang didamping oleh para guru SMAN 3 Jember serta didampingi oleh Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Jember berhasil mengoptimalkan sistem pembelajaran siswa dengan metode PBL terutama pada studi kasus bencana kebakaran, banjir, dan gempa vulkanik.

“Dalam metode pembelajaran PBL, karakteristik pembelajaran kepada siswa berdasarkan masalah dunia nyata memiliki karakteristik jelas, mudah dipahami, luas dan sesuai tujuan pembelajaran serta bermanfaat. Oleh karena itu, kita ingin memberikan inovasi dalam memanfaatkan metode PBL menggunakan alat peraga diorama sebagai simulasi bencana alam berupa banjir, kebakaran, dan gempa vulkanik agar para siswa mampu untuk memecahkan masalah, berfikir kritis, kecakapan bekerja dalam kelompok, kecakapan interpersonal, dan komunikasi hingga kecakapan pencarian dan pengolahan informasi.” Ulas Faron Ramadhan selaku ketua tim promahadesa

Mahasiswa yang tergabung dalam tim promahadesa dioramasense ini terdiri dari beberapa jurusan dan fakultas yang berbeda yaitu Faron Ramadhan (FT) yang merupakan ketua dari Tim Promahadesa Dioramasense dan teman-teman yang lain yaitu Denis Ayu Puspita Sari (FT), Aiko Indhie Latifah (FT), Achmad Zainul Arifin (FT), Senja Ayudista Vicrtri Ani (FT), Faizul Lailati (FT), Maria Margareta (FMIPA), dan Muhammad Ikbal Nur Dian Triatmojo (FMIPA). Mereka melakukan pengabdian untuk memberikan ilmu simulasi bencana dengan alat peraga diorama sebagai simulasi bencana gempa vulkanik, kebakaran hingga banjir.

Program yang dilaksanakan diantaranya yaitu pembuatan buku ajar simulasi serta mitigasi bencana yang berkolaborasi bersama para guru SMAN 3 Jember sebagai penunjang siswa dalam mempelajari bencana banjir, kebakaran serta gempa vulkanik, kemudian diadakannya sosialisasi demonstrasi bencana menggunakan alat peraga diorama. Dan diakhiri dengan sesi brainstorming dengan memberikan studi kasus tentang bencana banjir, kebakaran, gempa vulkanik sesuai dengan pelaksanaan model pembelajaran PBL. Dan tujuan dioramasense ini yaitu untuk menghidupkan suasana belajar dan juga sebagai media pembelajaran visual agar para siswa lebih antusias dalam menyampaikan hasil pikirannya serta lebih mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan pengolahan informasi melalui simulasi secara langsung.

Pada kesempatan lain, tim promahadesa DioramaSense juga turut serta dalam ajang panggung inovasi dan Expo Mahasiswa yang bertujuan untuk menampilkan produk hasil inovasi mahasiswa yang turut serta dalam program KKN dan promahadesa 2023 kepada mahasiswa lain serta dosen Universitas Jember. Selain itu di dalam acara expo juga terdapat tim PPK Ormawa yang turut serta mengenalkan produk hasil inovasi dan kreativitasnya juga.

Ketua Tim Promahadesa DioramaSense Menjelaskan Produk Kepada LP2M (dokumentasi pribadi : Faron, 2023)
Ketua Tim Promahadesa DioramaSense Menjelaskan Produk Kepada LP2M (dokumentasi pribadi : Faron, 2023)

Harapannya hasil dari kegiatan pengabdian ini, SMAN 3 Jember selaku mitra dari tim Promahadesa Dioramasense UNEJ dapat membantu sistem pembelajaran, khususnya mata pelajaran geografi di SMAN 3 Jember sekaligus dapat meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran,  meningkatkan kemampuan diskusi dan komunikasi sehingga para siswa saling berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan satu sama lain. Metode problem based learning (PBL) dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas khususnya siswa dalam memahami materi masalah dunia nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun