Mohon tunggu...
Dio Prasasti
Dio Prasasti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tuntutan Kreatifitas Jurnalisme Online

8 April 2016   11:19 Diperbarui: 8 April 2016   11:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Contoh kategorisasi yang dilakukan BBC News di situsnya (Sumber: dokumen pribadi)"][/caption]

Tidak hanya dituntut memberitakan dengan etika, jurnalisme online ternyata dituntut untuk menjadi kreatif. Tuntutan ini tidak hanya berlaku pada industri lain, namun juga berlaku di industri media, termasuk jurnalisme online. Menurut Mindy McAdams, jurnalisme online, harus memenuhi syarat multimedia dan interaktifitas. Multimedia berarti kombinasi dari berbagai media yang bisa berdiri sendiri, namun menjadi satu portal. Televisi yang hanya kombinasi audio dan video belum bisa disebut multimedia.

Begitu pula koran. Multimedia bisa ada apabila ada banyak media di dalam satu platform. Selain itu, interaktifitas juga harus ada. Di mana media online bisa berinteraksi dengan penggunanya. Apabila dua hal ini digabungkan, tentu pengguna akan bisa jadi lebih mudah dan efektif dalam menggunakan situs tersebut. Namun, tidak hanya kedua hal tersebut yang harus ada dalam suatu media online. Harus ada juga sesuatu nilai jual yang ditawarkan. Nilai jual inilah yang menuntut suatu industri media online agar bisa lebih kreatif dalam menjual situsnya. Interaktifitas dan multimedia inilah yang seharusnya bisa digunakan media sebagai sarana berkreasi bagi industri media online. Apabila media lain menampilkan hard news dengan serius, sederhana, terkesan kaku, media online harus mampu membuat berita tersebut menjadi menarik dan bahkan bisa lebih luas secara terus menerus.

Penggunaan grafis, tabel, map, gambar maupun video harus bisa menarik pembaca. Contoh yang paling terlihat adalah di media-media online di luar negeri. Beberapa link berikut merupakan contoh bentuk kreatif yang ditampilkan media online luar negeri:

Mereka mampu memadukan antara gambar, audio, grafis, dan juga kecanggihan teknologi internet seperti Maps. Hal ini tentunya akan menarik pembaca agar bisa mengetahui apa yang ada di dalam suatu berita tersebut tanpa harus bosan membaca terus-menerus suatu teks. Maka, seorang jurnalisme online sudah sepatutnya memiliki kemampuan lebih dalam pengelolaan berita.

Tidak hanya mengumpulkan, memilih, memproduksi, mendistribusikan, dan menafsirkan suatu berita atau kejadian saja, namun harus bisa lebih dari itu. Kemampuan dalam fotografi, video dan audio, desain informasi, IT programming, grafis, dan jurnalisme presisi atau paling tidak salah satu dari situ, harus bisa dimiliki oleh wartawan. Sayangnya, di Indonesia, masih banyak media online yang kurang memanfaatkan hal seperti ini. Ada beberapa hal yang mungkin menghambat kreatifitas di dalam media online Indonesia.

Keterbatasan teknis dalam teknologi, terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan internet, dan juga tuntutan industri media yang masih sangat berorientasi pada ekonomi, membuat media online di Indonesia kurang berkembang. Dari sisi konten misalnya, kita masih melihat apabila konten yang ditawarkan masih itu-itu saja. Masih sebatas, koneksi antara televisi dan radio di dalam media online, atau foto berbentuk slide show. Itulah yang membuat banyak media online di Indonesia masih kurang menarik. Mereka yang memiliki pembaca banyak biasanya adalah mereka yang memiliki nama besar saja.

Maka, dari sini apabila mau dibandingkan dengan media online luar negeri, tentu kita kalah. Akan lebih baik apabila media online di Indonesia bisa lebih “niat” dalam pengembangannya. Tidak hanya sekadar memberitakan, namun juga mampu lebih kreatif dalam pengelolaan konten. Karea sesungguhnya, kreatifitas itulah yang akan menarik pembaca sekaligus membuat suatu cerita bisa berkembang dan lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun