Mohon tunggu...
Dion Oktavian
Dion Oktavian Mohon Tunggu... -

lelaki yang mencari keseimbangan hidup, belajar menulis dan menuangkan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fauzi Bowo-Jokowi, Antara Fakta dan Kreatifitas

1 September 2012   10:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:03 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya mencoba search di google mengenai kedua sosok cagub Fauzi Bowo dan Jokowi, banyak hal-hal atau perbedaan yang sangat signifikan dari berita yang muncul dari kedua sosok tersebut. Fakta yang terus dimunculkan oleh Fauzi Bowo sepertinya tidak menurunkan kreatiftas yang diberikan oleh pihak Jokowi. Lalu, apa yang menarik dari hal tersebut? Saya akan coba share menurut pandangan saya berdasarkan sumber-sumber yang saya baca.


Saya cukup kagum ketika membaca salah satu berita yang menyatakan bahwa Jokowi telah meluncurkan sebuah games untuk menarik simpatisan dengan melibatkan sang pengguna secara langsung. Games yang terdiri dari 30 level ini menggambarkan perjuangan karakter Jokowi - lengkap dengan baju kotak-kotaknya yang ikonik. Dalam games tersebut bercerita tentang Jokowi yang berusaha mengentaskan empat permasalahan utama di Jakarta yakni oknum pejabat yang korup, pengusaha hitam, preman, dan tempat sampah. Setelah memenangkan setiap level akan keluar tagline seperti "Jakarta Baru tanpa kekerasan, begitulah isi berita yang saya baca di sini.


Tak ada yang salah dengan strategi tersebut, hanya saja saya melihatnya sebagai perangkat yang biasa-biasa saja. Apa bedanya dengan games-games lain seperti angry birds? Walau di dalamnya sarat makna dengan solusi yang ditawarkan, namun sepertinya itu tidak menjamin masyarakat serta merta meyakini bahwa hal tersebut bisa dijadikan acuan sebagai program yang menjanjikan. Tentunya jika dikaitkan dengan pilkada putaran kedua ini pun, saya pribadi menginginkan hal-hal yang lebih nyata, yang masuk di akal, program-program yang jelas ke depannya, bukan semata kreatifitas yang dikedepankan, tapi kualitas, produktivity dan kecerdasan yang matang lah yang diperlukan dalam menata kota Jakarta ini.


Ketika melihat video berikut ini, saya kembali kagum karena pikiran saya semakin terbuka mengenai Jakarta, fakta yang disampaikan dalam video tersebut memeperlihatkan mulai dari penyebab masalah yang terjadi di jakarta hingga akhirnya solusi yang ditawarkan. Tentu saja, setelah jenuh memainkan games yang diberikan kubu Jokowi saya kembali berpikir secara realistis, memang inilah yang perlu dilakukan di Jakarta. Dan itulah yang ditawarkan oleh fauzi Bowo, bukan hanya sekedar kreatifitas, namun fakta nyata.


Kemudian, Belum lama ini muncul video parody Jokowi yang sangat menghibur seperti ini. Jujur saja, mendengar backsound lagu dalam video tersebut saya terbawa suasana alunan dan gerakan para penari dalam video tersebut, sayangnya ketika saya mencoba mengambil makna dari apa yang disampaikan dalam video tersebut,  semua itu tidak jauh dari usaha para simpatisan Jokowi untuk menarik lebih banyak lagi pendukunya. Trus apa dong solusi yang ditawarkan? Dalam video tersebut hanya ditegaskan dalam syair yang mengatakan “Kita butuh Jokowi – Ahok”. Trus apa dong programnya? Bahkan dalam video wawancara Jokowi ini pun dia hanya menyatakan bahwa dalam periode 2 tahun pertama sepertinya yang dilakukan hanyalah untuk mendengarkan dan perkenalan pada masyakarat jakarta. Wah, kalau masyarakat satu-satu ditanyakan begitu, kapan kerjanya? Dijamin 3 tahun sisa masa jabatannya tidak akan maksimal. Apalagi ketika ditanya program yang jelas. Jokowi hanya menjawab “Yaa... menyampaikan program yang real, yang konkrit, bukan menjanjikan hal-hal yang tinggi”. Sayangnya Jokowi kembali tidak mengungkapkan seperti apa fakta detilnya selain hanya ingin berkenalan dengan masyakarat jakarta.


Saya semakin tercengang ketika melihat beberapa video yang ditampilak oleh Natgeo Megacities Jakarta (silakan search di youtube) dan salah satunya adalah video di bawah ini. Dalam video tersebut, banyak data , fakta dan solusi yang ditawarkan. Lagi-lagi Fauzi Bowo lah yang mampu menjelaskannya secara gamblang. Bukan lagi berbicara yang “nganu-nganu”, tapi tegas, dan tidak hanya mengumbar kreatifitas. Toh berbicara soal seni, Fauzi Bowo juga tak kalah langkah, ini terbukti dengan apresiasi yang beliau berikan kepada para pelaku sini seperti berita yang dituliskan di sini.


Saat ini, kreatifitas itu memang diperlukan, namun jika berbicara mengenai Jakarta, fakta dan solusi jelaslah yang dibutuhkan. Dan itu saya lihat dari program-program yang telah disusung oleh Fauzi Bowo. Beliau tahu persis bagaimana mengatasi permasalahan di Jakarta. Sayangnya masyakarat masih senang menikmati hiburan-hiburan standar tanpa acuan program yang jelas, sebagian berharap Jakarta mengalami perubahan. Namun kita mesti ingat, semua itu tidak semudah membalikkan tangan. Jokowi sendiri pun belum menjamin akan memberikan perubahan yang berarti. Mari cerdas dalam menentukan, bijaklah dalam berkomentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun