Akhmad Sekhu lahir di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, besar di "Kota Budaya" Yogyakarta, kini hijrah ke "Kota Gelisah" Jakarta, yang insya Allah dalam hidupnya ingin selalu berkarya. Menulis berupa puisi, cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film-musik, telaah tentang televisi di berbagai media massa, juga banyak mengerjakan penulisan buku biografi karier dan kisah kehidupan, kini bekerja sebagai wartawan
Staf Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Bengkulu. Entahlah suatu saat nanti, namun yang pasti personifikasi air mengalir menjadi filosofi sebagai bentuk berserah diri pada ketetapan Ilahi.