Mohon tunggu...
Dionn Dity
Dionn Dity Mohon Tunggu... -

seorang mahasiswi universitas bengkulu, yang sedang menimba ilmu komunikasi semester 4 ..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Akar Harapan Negriku

21 April 2011   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:33 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kembali kita peringati hari emansipasi wanita di Indonesia pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Hari yang merupakan hari ulang tahun seorang putri bangsa yang selama hidupnya memperjuangkan kesetaraan gender dimana pada masanya belum bisa didapatkan. Berbeda dengan saat ini yang jauh lebih menghargai kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.

Ibu kita Kartini merupakan contoh sekaligus panutan bagi perempuan-perempuan di Indonesia. Dimana selama 25 tahun Beliau hidup, sepenuhnya beliau dedikasikan untuk pendidikan kaum wanita pribumi. Baginya pendidikan adalah jalan untuk mencapai kesetaraan dengan kaum lelaki. Dengan alasan tersebut R.A Kartini pantas disebut pahlawan emansipasi wanita di Indonesia.

Banyak kemajuan yang dirasakan saat ini oleh wanita Indonesia, contohnya saja perempuan memiliki kuota 30% untuk menduduki kursi DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) meskipun pada saat ini baru sekitar 18% yang diisi. Sejarah pun tak dapat berbohong, bahwa negeri ini pernah dipimpin oleh seorang presiden perempuan, Megawati Soekarnoputri. Satu hal, wanita pun mendominasi menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, pendidikan yang diajarkan oleh mereka akan membesarkan seseorang dan bahkan bangsa ini.

Indonesia telah menunjukan bahwa perempuan memiliki hak asasi yang sama dengan kaum laki-laki. Perempuan berhak untuk menenpatkan diri pada minatnya serta mengaktualkan diri tanpa ada batasan gender. Tak ada lagi larangan bersekolah bagi wanita seperti jaman Kartini. Tak ada lagi larangan bekerja bagi wanita yang ingin beraktivitas sesuai kapasitasnya.

Dengan apa yang kita petik saat ini dari perjuangan ibu kita Kartini, tentu kita tidak boleh berhenti untuk terus maju. Kita harus tetap mengembangkan potensi-potensi wanita di Indonesia. Seperti yang saat ini kita lihat, organisasi kemasywarakatan wanita dalam berbagai sektor tumbuh dan berkembang. Baik itu wanita yang menjadi pengusaha, aktivis, ataupun politisi.

Tentunya kemunculan organisasi kemasyarakatan wanita ini diharapkan dapat memberikan peranan penting bagi peningkatan kualitas dan mengaktualitaskan diri wanita Indonesia. Dengan cara peningkatkan kemampuan manajemen, perluasan wawasan dan pengembangan jaringan, melatih serta meningkatkan kapasitas diri perempuan.

Saat ini sudah banyak dijumpai lembaga-lembaga yang memberikan penghargaan bagi wanita-wanita yang inspiratif. Mulai dari kalangan artis, pengusaha, politisan dan lainnya. Tentu hal ini sangat membahagiakan kaum wanita atas pengakuan keberadaan mereka. Dimana perempuan Indonesia saat ini sudah jauh lebih hebat karena telah menentukan posisi sesuai apa yang dihendakinya, tanpa mengurangi kodratnya sebagai seorang ibu ataupun istri.

Wanita menjadi suatu kebutuhan atas pelengkap untuk kemajuan pribadi, keluarga, kelompok ataupun bangsa. Hal yang membuat wanita selalu dibutuhkan yakni karna sesuatu spesial yang dimiliki dalam jiwanya. Jiwa keibuan, naluri batiniah yang dimiliki oleh perempuan dan tangan-tangan lembut wanita yang dibutuhkan dunia untuk ketenangan.

Wanita dibutuhkan oleh pribadi lain, misalkan laki-laki. Telah banyak yang melakukakn penelitian dimana kesimpulannya, laki-laki yang berpasangan akan lebih teratur hidupnya. Begitu hebatnya seorang perempuan mampu mengatur hidup laki-laki yang kadang sekeras baja logikanya. Ataupun dibutuhkan oleh sahabat, karna wanita memiliki perasaan yang jauh lebih sensitif dari pada laki-laki sehingga rasa empatinya lebih tinggi untuk dijadikan teman curhat.

Banyak contoh yang mengatakan bahwa wanita sangat berpengaruh besar dalam hidupnya. Seorang presiden Amerika Serikat, Barrack Obama dalam sebuah bukunya memuji istrinya jauh lebih pintar darinya. Hal serupa pun dinyatakan mantan presiden Indonesia, B.J. Habbibi ketika mengalami masa penuh duka meninggalnya istrinya, ibu Ainun. Tidak hanya itu, banyak bangunan megah berdiri atas dasar penghargaan bagi wanita, contohnya saja Taj Mahal. Di mata dunia pun sosok seorang wanita sangatlah diangungkan. Berbanggalah para kaum wanita.

Selain itu beberapa riset juga mengatakan bahwa wanita lebih pintar karena wanita memikirkan berbagai hal dalam kerja otaknya. Wanita mendapatkan peran yang super sibuk dalam urusan rumah tangga. Hampir semua anggota keluarga diurus oleh satu sosok yakni ibu. Betapa seorang wanita menjadi peran utama dan penting dalam keluarga. Ibu yang mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang akan melahirkan putra bangsa yang membawa kemaslahatan bagi negeri ini.

Ibu-ibu guru yang mencerdaskan tunas bangsa atau pun ibu-ibu yang memberi asupan gizi yang baik kepada anaknya adalah wanita-wanita harapan bangsa. Melalui tangan wanita yang berkualitas baik naluri maupun pengetahuan akan terlahir tunas-tunas bangsa yang kan membangun negeri ini jauh lebih baik. Melalui istri-istri pejabat yang mendampingi dan menyemangati suaminya untuk serius peduli terhadap bangsa ini, mungkin dapat mengurangi angka korupsi yang terjadi dikalangang elite kepemerintahan.

Semoga perempuan Indonesia kian berkembang baik dalam kepribadian maupun tingkat kependidikan. Sesungguhnya berawal dari perempuan-perempuan yang berkualitaslah kemajuan negeri ini akan berjalan. Semoga perayaan hari Kartini setiap tahunnya bukan hanya sekedar peragaan kebaya namun lebih kepada tujuannya untuk kebangkitan perempuan Indonesia. Resapi aliran semangat seorang Kartini pada jiwa-jiwa perempuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun