Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mengadakan kegiatan Rembuk Stunting Dalam Rangka Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kantor Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.Â
Kelompok KKN STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang yang mengabdi di Desa Resun Pesisir juga berpartisipasi dalam kegitan Rembuk Stunting yang di laksanakan pada tanggal 31 Juli 2024. Kemudian yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut ialah Annisa Mustika Arum dari pihak Puskesmas yang menyampaikan "Rembuk Stunting Dalam Rangka Penceghan dan Penanganan Stunting".
Rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah untuk memastikan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting bersama-sama. Rembuk Stunting adalah suatu rangkaian Desa untuk penyusunan RKP Desa Resun Pesisir tahun berikutnya dan juga menjadi perhatian pemerintah Desa untuk memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penanganan Stunting.Â
Kelompok KKN yang mengabdi di Desa Resun Pesisir melakukan kegiatan tersebut yang diselenggarakan bersama Camat Lingga Utara, Kepala Desa Resun Pesisir, Tenaga Ahli Kab. Lingga, Kepala Puskesmas Pancur, Ketua BPD, Pj Kepala Desa Persiapan Pasir Lulun, Pendamping Desa Lingga Utara, Pendamping Lokal Desa Resun Pesisir, Bapinkamtibmas Desa Resun Pesisir, Babinsa Desa Resun Pesisir, Ketua TP PKK Desa Resun Pesisir, Ketua RT dan RW Desa Resun Pesisir, Kepala Polindes Tanjung Bungsum Pasir Lulun, dan Petugas Kesehatan.
Hasil dari kegiatan tersebut Peningkatan kesehatan pada anak terkait kesehatan umum yaitu penurunan frekuensi penyakit dan infeksi pada anak-anak dengan kebiasaan sanitasi dan kebersihan yang lebih baik. Pertumbuhan optimal pada anak-anak menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik secara keseluruhan.Â
Perbaikan status gizi ibu hamil dengan nutrisi yang lebih baik dimana ibu hamil mendapatkan gizi yang lebih baik, yang berdampak pada kesehatan janin. Penurunan anemia dengan penurunan angka anemia pada ibu hamil dengan suplementasi zat besi dan asam folat.d entifikasi dan pengobatan dengan deteksi dini dimana kesulitan dalam mendeteksi stunting pada tahap awal dan kurangnya pemantauan kesehatan rutin. Ketersediaan layanan dimana terbatasnya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang terlatih dalam penanganan stunting.Â
Keterbasan sumber daya dalam biaya pengobatan dan suplementasi yang tinggi yang bisa menjadi beban bagi keluarga dan pemerintah. Pendanaan dimana keterbatasan anggaran untuk program-program perbaikan gizi dan kesehatan.
Tindak lanjut dari kegiatan Langkah-langkah tindak lanjut ini bertujuan untuk memperkuat dampak dari intervensi yang telah dilakukan, mengatasi kekurangan yang ada, dan memastikan bahwa pencegahan dan penanganan stunting dapat berlangsung berkelanjutan dan efektif. Pemantauan daan evaluasi dengan pengumpulan data secara berkala tentang status gizi anak dan prevelensi stunting.Â
Evaluasi program dimana menilai efektivitas program pencegahan dan membuat perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Edukasi dan kesadaran dengan kampanye berkelanjutan agar kesadaran mengenai pentingnya gizi kesehatan. Melakukan pelatihan dengan mengadakan pelatihan berkelanjutan untuk keluarga tentang gizi dan praktik kebersihan. Kemudian diakhir kegiata juga Desa Resun Pesisir mendapatkan Piagam Penghargaan "Desa Bebas Lokus Stunting dan Mendukung Program Percepatan Stunting".