Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang

12 November 2024   08:26 Diperbarui: 12 November 2024   12:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Aku nyaris tak percaya kalau itu kamu. Memang, wajah itu wajahmu. Wajah paling tabah yang pernah kukenal. Wajah dengan kesabaran paling ajaib. Memang, senyum itu senyummu. Piala paling mewah yang selalu menjadi hadiah terindah untuk tiap suksesku. Memang, tubuh itu tubuhmu. Tubuh yang menjadi rumah nan selalu membuatku betah. Tapi, diam itu, bukan diammu.

Bukankah baru pagi tadi, kaujanjikan pulang awal agar kita bisa makan malam bersama di hari jadi kita? Bahkan pesan singkatmu masih menyala di handphone-ku, "Sayang, aku menuju pulang." Lalu, kubalas dengan tiga gambar hati yang menyala.

Aku masih tak percaya kalau itu kamu. Tatapku tanpa balas. Tangisku tanpa hibur. Aku mematung dalam gigil tanpa peluk hangatmu. Aku sungguh tak percaya, yang kaumaksud pulang adalah untuk selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun