Mohon tunggu...
Dionisius Riandika
Dionisius Riandika Mohon Tunggu... Guru - Seorang Educator, Hipnomotivator, Hipnoterapis, Trainer, Penulis

Lahir di Kota Ambarawa, Kabupaten Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lha Dalah!

7 Februari 2024   03:47 Diperbarui: 7 Februari 2024   03:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lha Dalah!

Senja kelabu nampak di penghujung hari. Mendung sengaja merasuki cakrawala. Angin laut berangkat dengan tertatih-tatih mengantar layar mengarungi samudra. Bulan pucat tanpa riasan memilih sembunyi dari jagad raya. Gemintang surut menjelma kerlip temaram bagai kunang-kunang terbang mengambang di atas pemakaman.

Aku segera tahu, bahwa dunia sedang tak baik-baik saja. Waktu seolah memaksa pulang. Kembali ke pangkuan masa lalu dan memulai ulang perjalanan. Malam dan saat ini bersepakat melipat diri. Menata ulang mimpi-mimpi. Merajut kembali asa di benak kanak-kanak.

Di sudut lain. Entah bagaimana muasalnya. Akhirnya, rahasia demi rahasia terkuak. Ketelanjangan kian niscaya. Topeng-topeng pencitraan justru menampakkan keaslian. Tak mampu mengelabui nurani. Cemar makin menguar. Buruk dan busuk serentak terkuak.

Kejumawaan dijunjung terlalu tinggi. Hingga, ego lupa diri. Martabat diri dan sesama direndahkan. Demi menjadi pusat perhatian. Demi elu-elu. Demi tempik sorak semu. Demi pemuas nafsu.

Kata-kata carut-marut ditata sekenanya. Tak acuh pada pola tata krama. Seolah, kebebasan boleh menghalalkan keharaman etika. Lalu, alasan serta segunung dalil dimuntahkan demi mengokohkan ucapan-ucapan yang kadung tertangkap basah keliru. Berharap permakluman atas adab yang telah didurhakai.

Tak gampang menemukan kejujuran di tengah sengkarut perebutan kekuasaan. Makin sulit menjumpai pujian serta apresiasi di tengah laga pengkhianatan. Mustahil melihat kasih sayang dalam wujud yang sahaja.

Semua ini membuatku terjaga. Memanggilku berpikir dan mengudar rasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun