Dari tanggal 17 sampai 20 Mei tidak terjadi perubahan warna apapun. Tapi pada tanggal 21 Mei kembali terjadi perubahan warna menjadi hijau kecoklatan, tanggal 22 Mei berubah lagi menjadi warna cokelat kehitaman, dan warna itu bertahan sampai saat ini.
MITOS DAN KEARIFAN LOKAL
Danau ini memiliki keterikatan secara spiritual dengan masyarakat dari suku Lio (Suku Penulis). Suku Lio percaya bahwa ketiga danau ini menjadi tempat bersemayamnya arwah-arwah orang yang sudah meninggal.Â
Tiwu (kawah) Ata Polo diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah orang yang semasa hidupnya mempraktekkan ilmu hitam.
Tiwu Ata Bupu diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah orang yang meninggal dengan usia lanjut.Â
Sedangkan Tiwu Ko'o Fai Nuwa Muri diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah remaja yang meninggal.
Perubahan warna air danau juga diyakini sebagai pertanda bahwa akan adanya musibah atau suatu peristiwa besar yang akan terjadi di negeri ini.
Tahun 1997 pernah terjadi perubahan warna air danau Ata Bupu dari cokelat tua kehitaman berubah menjadi hijau kecoklatan.
Tiwu Ata Polo dari sebelumnya cokelat menjadi merah hati. Peristiwa perubahan warna air itu kemudian dihubung-hubungkan dengan lengsernya Presiden Soeharto setahun kemudian.Â
Anda boleh percaya, boleh tidak. Saya sendiri tidak mempercayai, tapi setidaknya inilah kepercayaan dan kearifan lokal dari suku Lio yang wajib kita hormati.
DAMPAK TERHADAP PARIWISATA DAN EKONOMI LOKALÂ