Mohon tunggu...
Dionisius Daniel Goli Sali
Dionisius Daniel Goli Sali Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas Dan Home Breading

Saya tertarik pada bidang Filsafat, Theologi, dan Budidaya Ayam Bangkok

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pesona Tiga Warna Danau Kelimutu: Wisata Alam di Jantung Flores

16 Juli 2024   11:31 Diperbarui: 18 Juli 2024   00:46 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis berfoto dengan latar belakang Tiwu Ata Bupu dan Tiwu Ko'o Fai Nuwa Muri. (Sumber: Dokpri)

Dari tanggal 17 sampai 20 Mei tidak terjadi perubahan warna apapun. Tapi pada tanggal 21 Mei kembali terjadi perubahan warna menjadi hijau kecoklatan, tanggal 22 Mei berubah lagi menjadi warna cokelat kehitaman, dan warna itu bertahan sampai saat ini.

MITOS DAN KEARIFAN LOKAL

Danau ini memiliki keterikatan secara spiritual dengan masyarakat dari suku Lio (Suku Penulis). Suku Lio percaya bahwa ketiga danau ini menjadi tempat bersemayamnya arwah-arwah orang yang sudah meninggal. 

Tiwu (kawah) Ata Polo diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah orang yang semasa hidupnya mempraktekkan ilmu hitam.

Tiwu Ata Bupu diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah orang yang meninggal dengan usia lanjut. 

Sedangkan Tiwu Ko'o Fai Nuwa Muri diyakini sebagai tempat bersemayamnya arwah remaja yang meninggal.

Perubahan warna air danau juga diyakini sebagai pertanda bahwa akan adanya musibah atau suatu peristiwa besar yang akan terjadi di negeri ini.

Tahun 1997 pernah terjadi perubahan warna air danau Ata Bupu dari cokelat tua kehitaman berubah menjadi hijau kecoklatan.

Tiwu Ata Polo dari sebelumnya cokelat menjadi merah hati. Peristiwa perubahan warna air itu kemudian dihubung-hubungkan dengan lengsernya Presiden Soeharto setahun kemudian. 

Anda boleh percaya, boleh tidak. Saya sendiri tidak mempercayai, tapi setidaknya inilah kepercayaan dan kearifan lokal dari suku Lio yang wajib kita hormati.

DAMPAK TERHADAP PARIWISATA DAN EKONOMI LOKAL 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun