Kondisi Keluarga
Ibu Djubaida merupakan salah satu warga yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara, Kelurahan Siantan Tengah. Ibu Djubaida berumur 69 tahun yang memiliki 2 orang anak yang sudah menikah dan memiliki 4 orang cucu. Ibu Djubaida tinggal bersama dengan anak keduanya, menantu dan 2 orang cucu karena suami ibu Djubaida sudah lama meninggal. Anak kedua ibu Djubaida bekerja di kantor camat dengan penghasilan sebesar Rp1.800.000 ribu per bulan dan biasanya anak ibu Djubaida memberikan uang kepada ibu Djubaida sebesar Rp100.000 sampai Rp200.000 per bulan untuk membantu ibu Djubaida dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu Djubaida menjalani hari-hari sebagai seorang pencuci baju untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghasilan yang diperoleh ibu Djubaida hanya sekitar Rp300.000 sampai Rp400.000 per bulan.
Karena keterbatasan ekonomi ibu Djubaida mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah yaitu bantuan pangan non tunai (BPNT) dan ibu Djubaida sudah 6 tahun  mendapatkan bantuan  tersebut dalam setahun ibu Djubaida mendapatkan bantuan sebanyak 6 kali pada setiap dua bulan sekali bantuan tersebut dapat di ambil. Bantuan tersebut berupa uang dengan nominal Rp200.000 ribu per bulan dan bantuan tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. Dengan adanya bantuan tersebut ibu Djubaida merasa sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu Djubaida berharap agar bantuan yang diterima dapat diperpanjang karena sangat membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi seperti ibu Djubaida dan semoga pemerintah selalu peka terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakatnya. Ibu Djubaida juga memiliki BPJS yang ditanggung oleh pemerintah ketika sakit ibu Djubaida berobat ke puskesmas yang tidak jauh dari rumahnya.Â
Kondisi Rumah beserta Aset yang dimiliki
Rumah yang ditempati ibu Djubaida merupakan rumah peninggalan orang tua yang memiliki panjang 10 meter dan luas 5 meter dinding rumah setengah tembok dan lantai rumah dari kayu atap rumah dari seng. Sumber air minum ibu Djubaida dari air hujan atau air galon dan untuk mandi ibu Djubaida menggunakan air parit karena tidak mampu untuk membayar air lading, keluarga ibu Djubaida memiliki WC pribadi dan untuk bahan  bakar yang digunakan ibu Djubaida merupakan gas elpiji 3 kg dan untuk penerangan rumah menggunakan listrik dengan daya 450 watt. Jumlah ruangan yang ada di dalam rumah sebanyak 6 ruangan, terdiri dari 1 ruang tamu, 2 dapur karena dapur ibu Djubaida berbeda dengan dapur anaknya, 2 kamar tidur dan 1 WC. Ibu Djubaida dan keluarga juga memiliki alat transportasi seperti 1 buah motor dan barang elektronik seperti TV, kulkas, Rice Cooker, dan kipas angin yang digunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari ibu Djubaida dan keluarga.
Wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada Februari-Maret 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H